Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Targetkan 10 Perusahaan Jateng Melantai di Bursa

Bursa Efek Indonesia (BEI) memproyeksikan 10 perusahaan di Jawa Tengah akan melantai atau melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di tahun 2019.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi./Bisnis-Abdullah Azzam
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, SEMARANG - Bursa Efek Indonesia (BEI) memproyeksikan 10 perusahaan di Jawa Tengah akan melantai atau melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di tahun 2019.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi, mengatakan dari 10 perusahaan yang berminat untuk menjadi perusahaan terbuka di antaranya dari bisnis properti, consumer goods, dan perhotelan.

Adapun, di Jateng hingga saat ini telah ada 10 emiten saham dan satu obligasi yang melakukan IPO.

"Jateng ada 10 perusahaan potensial, mudah-mudahan bisa go publik di 2019 ini," ujar Inarno di Semarang, Kamis (14/3/2019).

Disebutnya, perusahaan yang go publik memiliki banyak manfaat, termasuk peningkatan kredibilitas dan reputasi perusahaan. Selain itu, keuntungan lainnya adalah pertumbuhan valuasi terhadap nilai perusahaan, serta perbaikan tingkat kepatuhan.

"Ini karena perusahaan akan diawasi langsung oleh regulator bagaimana keterbukaan yang dilakukan perusahaan tersebut," jelasnya.

Dia pun berharap, tidak hanya 10 perusahaan itu saja yang melakukan IPO, namun lebih banyak perusahaan lagi di Jateng yang go publik, mengingat jumlah perusahaan di provinsi ini sangat banyak. "Kami targetnya sebanyak-banyaknya," ucapnya.

Sementara itu, lanjut dia, untuk menarik perusahaan yang potensial di Jateng untuk dapat menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya dicatatkan di Bursa Efek lndonesia, BEI bekerjasama dengan OJK akan menggelar sosialisasi terpadu pasar modal 2019.

Melalui kegiatan yang digelar tanggal 13-15 Maret 2019 tersebut, diharapkan pemahaman masyarakat tentang pasar modal dapat meningkat. Ditambah memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam berinvestasi yang cerdas dan aman.

Sekaligus, sebagai bentuk ajakan persuasif kepada masyarakat untuk dapat menjadi investor di Pasar Modal, dan memberikan informasi kepada perusahaan di daerah tentang akses pendanaan yang mudah melalui Pasar Modal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper