Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembang Perumahan Nilai Semarang Perlu Perkuat Infrastruktur Jalan

Kemacetan yang terjadi di sejumlah wilayah perlu segera diantisipasi oleh Pemkot Semarang agar menjadikan pengguna jalan atau masyarakat nyaman.
Foto udara suasana Kampung Pelangi yang dahulu merupakan permukiman kumuh kini menjadi salah satu destinasi wisata seusai Pemkot Semarang bersama warga melakukan penataan di Desa Randusari, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (20/3/2019)./Antara-Aji Styawan
Foto udara suasana Kampung Pelangi yang dahulu merupakan permukiman kumuh kini menjadi salah satu destinasi wisata seusai Pemkot Semarang bersama warga melakukan penataan di Desa Randusari, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (20/3/2019)./Antara-Aji Styawan

Bianis.com, SEMARANG - Kalangan pengembang properti di Semarang menginginkan Pemerintah Kota Semarang menaruh perhatiannya pada akses jalan menuju wilayah perumahan. Pasalnya, saat ini sejumlah wilayah banyak terjadi kemacetan.

Ketua DPD REI Jateng, MR Prijanto mengatakan, kemacetan yang terjadi di sejumlah wilayah perlu segera diantisipasi oleh Pemkot Semarang agar menjadikan pengguna jalan atau masyarakat nyaman.

Disebutnya, sejumlah wilayah yang kini rawan kemacetan seperti di kawasan Gombel, Banyumanik, Pedurungan dan beberapa lokasi lain.

"Kami dari DPD REI berharap Pemkot Semarang melakukan percepatan sarana jalan dan pengaturan traffic light atau lampu lalu lintas agar tidak jadi sumber kemacetan," kata MR Prijanto, Senin (8/4/2019).

Dia mengatakan, adanya perkembangan industri, pendidikan dan lainnya akan mendorong pertumbuhan baru sehingga harus diikuti oleh pemerintah. Disebutnya, ke depan tentu Kota Semarang akan semakin padat.

"Kami mengusulkan titik kemacetan di beberapa lokasi perlu diantisipasi, walaupun pemerintah sudah melakukan, harus terus diperhatikan," ujarnya.

Sementara itu, lanjut dia untuk rumah subsidi pihaknya belum memutuskan untuk memasarkannya. Pasalnya, para pengembang masih menunggu keputusan harga dari pemerintah.

Menurutnya, kenaikan harga rumah subsidi tersebut sudah harus dilakukan pada Januari atau Februari 2019, namun hingga April ini belum diputuskan juga.

"Kalau harga rumah MBR masih sama dengan tahun lalu tentu mengurangi margin, harga tanah sudah naik, namun harga rumah belum naik. Bahan material, tenaga kerja juga naik ini membuat agak merepotkan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper