Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Tol Solo Yogyakarta Dimulai dari Jateng Dahulu

Menteri Basuki : yang kita mulai dulu yang di Jawa Tengah sambil kita memfinalkan desain trase yang di Yogyakarta
Kendaraan yang didominasi pemudik melintas di Jalan Tol Trans Jawa Semarang-Solo Km 443, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (8/6/2019). Pada H+3 arus balik Lebaran 2019 pada siang hari, volume kendaraan dari arah Solo dan Jawa Timur yang akan menuju Jakarta melalui Semarang di jalur tol tersebut terpantau padat./Antara-Aji Styawan
Kendaraan yang didominasi pemudik melintas di Jalan Tol Trans Jawa Semarang-Solo Km 443, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (8/6/2019). Pada H+3 arus balik Lebaran 2019 pada siang hari, volume kendaraan dari arah Solo dan Jawa Timur yang akan menuju Jakarta melalui Semarang di jalur tol tersebut terpantau padat./Antara-Aji Styawan

Bisnis.com, SEMARANG — Pemerintah berencana membuat proyek jalan tol Solo – Yogyakarta menjadi dua paket jalan sembari menyelesaikan trase yang masih dalam proses.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, mengungkapkan, pihaknya akan memulai proyek pembangunan jalan tol Solo – Yogyakarta yang berada di Jawa Tengah terlebih dahulu sambil menyelesaikan desain trase yang di wilayah Yogyakarta.

Lelang pengerjaan proyek jalan tol Solo-Yogyakarta yang berada di bagian Jawa Tengah, ujarnya akan dilakukan dalam waktu dekat.

“Solo-Yogyakarta kita bikin dua, kelihatannya dua paket ya. Yang kita mulai dulu yang di Jawa Tengah sambil kita memfinalkan desain trase yang di Yogyakarta,” kata Basuki di Semarang, belum lama ini.

Saat ini, dia menjelaskan, dirinya meminta proyek jalan tol Solo-Yogyakarta yang berada di Yogyakarta tidak terlalu banyak membebaskan lahan mengingat lahan yang ada di daerah tersebut tidak banyak.

Oleh karena itu, lanjutnya, dicari trase yang paling optimal terkait dengan proyek tersebut. Selain itu, tambahnya terdapat beberapa ruas yang juga akan dibangun melayang atau elevated agar tidak terlalu banyak membebaskan lahan.

“Lahan di Yogyakarta ini kan kecil. Jadi, saya sendiri minta jangan sampai terlalu banyak membebaskan lahan. Jadi, kita bikin seminimal mungkin karena makin besar pembebasan lahan makin mengurangi lahan di Yogyakarta,” katanya.

Pembangunan jalan secara melayang akan membuat biaya pembangunannya semakin besar dibandingkan dengan pembangunan secara at grade.

Basuki menuturkan, biaya pembangunan yang dibutuhkan untuk membangun jalan elevated bisa lebih besar sekitar 1,5 kali dibandingkan dengan biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan di atas tanah atau at grade.

Saat ini, paparnya besaran pasti biaya yang dibutuhkan untuk membangun jalan yang akan dibangun secara melayang masih dalam penghitungan. “[Biaya] Malah naik karena harus elevated, enggak apa-apa. Itu trade off-nya,” katanya.

Dia menuturkan, panjang jalan yang akan dibangun secara melayang sudah ada. Akan tetapi, lanjutnya belum difinalkan karena masih dalam pembahasan, dan mudah-mudahan dapat diselesaikan setelah lebaran tahun ini.

Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto, mengungkapkan dua paket pembangunan tol Solo – Yogyakarta tersebut terdiri dari Solo – Prambanan yang masuk dalam wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta – Prambanan yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yudi Supriyanto
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper