Bisnis.com, SEMARANG – Potensi industri tekstil Jawa Tengah tidak dapat dipandang sebelah mata. Industri tekstil di provinsi ini berhasil menembus pasar mancanegara.
“Ekspor kita pada Mei ini surplus dan salah satunya adalah tekstil. Untuk tekstil Jawa Tengah ekspornya nomor satu, tetapi kebanyakan adalah pakaian jadi,” kata Arif beberapa waktu lalu.
Arif Sambodo menambahkan, meski produk tekstil Jawa Tengah jadi primadona ekspor, namun beberapa kendala masih dihadapi. Seperti minimnya bahan baku kapas, keterbatasan untuk memproduksi jenis kain tertentu, hingga persoalan lingkungan.
Pihaknya menegaskan, keberlangsungan industri tekstil mesti didorong karena merupakan industri padat karya yang hingga kini mampu bertahan di tengah tantangan era revolusi industri 4.0.
“Ini perlu dijaga keberlanjutannya karena meskipun berhadapan dengan era revolusi industri 4.0 namun tetap bertahan,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menambahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga terus mengembangkan kawasan industri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Upaya tersebut sejalan dengan optimisme pemerintah pusat bahwa Pemprov Jateng mampu mendongkrak pertumbuhan ekonominya pada kisaran 7%.
Tak hanya mendongkrak pertumbuhan ekonomi dengan mengembangkan sektor industri, putera ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu menjelaskan, Pemprov Jateng mendorong perusahaan menyediakan rumah susun bagi tenaga kerja mereka.
“Kita dorong pembangunan rusunawa untuk buruh. Alhamdulillah salah satu pabrik tekstil Pan Brothers mau membangun seribu tapak, meskipun belum bisa membangun rusun karena investasinya mahal. Ini solusi agar masyarakat yang bekerja di perusahaan bisa lebih dekat dan terkontrol. Perusahaan juga kita dorong untuk menyediakan jasa transportasinya,” jelasnya.
Gus Yasin, sapaan akrab wakil gubernur melanjutkan, Pemprov Jateng juga berupaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, salah satunya mempersiapkan pelajar SMK untuk siap masuk dunia kerja, bahkan diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan secara mandiri sebagai wirausaha muda. Sebagai generasi muda, mereka juga ditanamkan nilai-nilai integritas agar menjadi pribadi yang berkarakter. (k28)