Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mandiri Jateng & DIY Incar Penyaluran Kredit Rp22 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) regional Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan penyaluran kredit pada 2019 tumbuh sekitar 10% menjadi Rp22 triliun.
Nasabah melakukan transaksi top-up saldo e-money melalui mesin khusus e-money di salah satu cabang Bank Mandiri, di Jakarta, Senin (10/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Nasabah melakukan transaksi top-up saldo e-money melalui mesin khusus e-money di salah satu cabang Bank Mandiri, di Jakarta, Senin (10/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, SEMARANG—PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) regional Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan penyaluran kredit pada 2019 tumbuh sekitar 10 persen menjadi Rp22 triliun.

Regional CEO Bank Mandiri Jateng & DIY Maswar Purnama menyampaikan, pada semester I/2019 kinerja cabang Bank Mandiri tersebut cenderung meningkat. Penyaluran kredit bertumbuh 10 persen year on year (yoy), sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) meningkat 3 persen yoy.

Sampai akhir 2019, penyaluran kredit diharapkan bertumbuh stabil 10 persen yoy dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp22 triliun. Adapun, pengumpulan DPK diprediksi naik 5-6 persen yoy pada tahun ini menuju Rp41 triliun.

“Pertumbuhan kredit kita cukup bagus, sejalan dengan kinerja Bank Mandiri secara nasional,” tuturnya saat kunjungan Bisnis Indonesia ke Kantor Bank Mandiri di Semarang, baru-baru ini.

Pada 2019, Bank Mandiri mengincar pertumbuhan kredit 10-12 persen yoy, dengan realisasi pada paruh pertama sebesar 9,5 persen yoy. Per Juni 2019, emiten bersandi saham BMRI tersebut menyalurkan kredit Rp690,5 triliun.

Maswar mengatakan, untuk meningkatkan penyaluran kredit, pihaknya mengandalkan sektor infrastruktur. Sejumlah proyek potensial ialah Tol Solo—Yogyakarta dan Bawen—Yogyakarta, serta proyek bendungan dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

Peningkatan infrastruktur turut mendorong pertumbuhan sektor perekonomian Jateng dan DIY lainnya, seperti pariwisata. Efek berganda pariwisata memengaruhi sektor perhotelan, restoran, kafe, dan kerajinan tangan.

Bisnis kerajinan tangan masih didominasi pelaku skala UKM. Oleh karena itu, Bank Mandiri regional Jateng dan DIY mengincar pertumbuhan kredit mikro hingga 27 persen yoy pada tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Editor : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper