Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NGOBROL INVESTASI : Tips Investasi untuk Pemula

Investasi sangat penting dilakukan untuk memaksimalkan aset yang kita miliki. Kalau hanya simpan di tabungan, nilai uang kita hanya segitu-gitu saja.
 Kepala Kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Semarang Fanny Rifqi saat menjadi pembicara dalam acara Ngobrol Investasi di Hotel Horison Nindya Semarang, Sabtu (31/8/2019). Acara ini merupakan kerja sama antara Bisnis Indonesia perwakilan Jateng-DIY serta Kantor BEI Semarang.
Kepala Kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Semarang Fanny Rifqi saat menjadi pembicara dalam acara Ngobrol Investasi di Hotel Horison Nindya Semarang, Sabtu (31/8/2019). Acara ini merupakan kerja sama antara Bisnis Indonesia perwakilan Jateng-DIY serta Kantor BEI Semarang.

Bisnis.com, SEMARANG—“Investasi sangat penting dilakukan untuk memaksimalkan aset yang kita miliki. Kalau hanya simpan di tabungan, nilai uang kita hanya segitu-gitu saja.”

Demikian penjelasan Kepala Kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Semarang Fanny Rifqi saat menjadi pembicara dalam acara “Ngobrol Investasi” di Hotel Horison Nindya Semarang, Sabtu (31/8/2019). Acara ini merupakan kerja sama antara Bisnis Indonesia perwakilan Jateng-DIY serta Kantor BEI Semarang.

Fanny mencontohkan, pada 1996 harga satu bungkus mie instan Rp250. Dalam 20 tahun kemudian atau 2016, harganya meningkat 1.000% menjadi Rp2.500 per bungkus.

Sama halnya dengan harga semen, yang 1 sak dibanderol Rp5.000 pada 1995. Pada 2015, harga semen 1 sak melejit menjadi Rp50.00.

“Coba bayangkan. Uang yang dulunya bisa beli mie atau semen, 20 tahun kemudian sudah gak cukup lagi. Makanya idealnya nilai aset kita selalu bertambah, minimal melampaui inflasi sekitar 3%-5% setiap tahun,” ujarnya.

Karena siklus kehidupan dimana harga barang konsumsi cenderung naik, setiap individu mesti mampu mengelola asetnya agar terus meningkat. Salah satu caranya ialah dengan berinvestasi.

Fanny mengungkapkan, dirinya dan istri berkomitmen 60% dari penghasilan disalurkan ke rekening khusus investasi. Jadi, sebaiknya pendapatan rutin disisihkan dulu untuk investasi dan tabungan, baru sisanya untuk kebutuhan sehari-hari.

“Pada prinsipnya investasi itu menggunakan dana lebih, di luar dana untuk kebutuhan sehari-hari. Kuncinya adalah komitmen. Kita mau gak kurangi konsumsi untuk investasi demi masa depan,” paparnya.

Menurutnya bencana keuangan (financial distress) di dalam keluarga bisa terjadi jika aset stagnan atau naik tipis, tetapi biaya hidup meningkat lebih pesat. Oleh karena itu, perlu persiapan keuangan sejak dini.

Jenis Investasi
Memang untuk calon investor terkadang masih bingung jenis investasi yang cocok untuk dirinya, apakah saham, reksadana (reksadana saham, campuran, obligasi), ataupun emas.

Fanny menyampaikan, langkah awal dalam berinvestasi ialah tentukan tujuan investasi, sehingga instrumennya dapat menyesuaikan.

Misalnya, bagi yang menginginkan investasi jangka panjang dengan risiko minimal dapat memilih reksadana obligasi atau emas. Namun, return-nya mungkin tidak setinggi saham.

“Sesuai prinsip investasi, high risk high return. Makanya di awal sudah ditetapkan tujuan investasinya seperti apa, jangka pendek atau panjang, atau berapa lama mau jual kembali,” imbuhnya.

Selain menentukan instrumen investasi, nasabah harus memiliki kompetensi mengenai produk investasi tersebut. Misalnya investor yang memilih emas, harus mengerti faktor-faktor yang menggerakkan harga emas.

Untuk investasi saham, Fanny menyarankan investor pemula memilih emiten yang labanya cenderung bertumbuh dalam 5 tahun terakhir. Pasalnya, peluang laba menanjak ke depannya cukup terbuka, sehingga sahamnya pun berpotensi menanjak.

Dia pun berpesan, investor dapat menaruh investasinya dalam berbagai saluran. Jadi, dia memiliki investasi yang digunakan untuk jangka pendek, menengah, dan panjang.

Menurutnya, BEI sangat terbuka terhadap para calon investor. Dalam sepekan, BEI mengadakan sekolah pasar modal 2 kali. Melalui forum itu, baik calon investor pemula maupun yang sudah mahir, dapat ikut serta untuk belajar mengelola investasinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper