Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemicu 'Hujan Batu' di Purwakarta Ditutup

Keberadaan perusahaan pertambangan di Purwakarta tidak banyak berkontribusi dalam peningkatan pendapatan asli daerah.
Sejumlah bongkahan batu sebesar sekitar 6x5 meter menimpa bangunan di Kampung Cihandeuleum, Desa Sukamulya, Tegalwaru, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (9/10/2019). Sedikitnya enam rumah dan satu bangunan sekolah rusak akibat peristiwa longsoran batu tersebut yang diduga akibat aktivitas blasting atau peledakan batu oleh sebuah perusahaan penambangan pada Selasa (8/10/2019)./Antara-M Luthfi Rahman
Sejumlah bongkahan batu sebesar sekitar 6x5 meter menimpa bangunan di Kampung Cihandeuleum, Desa Sukamulya, Tegalwaru, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (9/10/2019). Sedikitnya enam rumah dan satu bangunan sekolah rusak akibat peristiwa longsoran batu tersebut yang diduga akibat aktivitas blasting atau peledakan batu oleh sebuah perusahaan penambangan pada Selasa (8/10/2019)./Antara-M Luthfi Rahman

Bisnis.com, PURWAKARTA - Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menyampaikan, warganya menginginkan agar perusahaan tambang, PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS) yang mengakibatkan "hujan batu" ditutup.

"Saya sudah meninjau lokasi 'hujan batu' di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegawaru, Purwakarta dan menggali informasi dari masyarakat," katanya, di Purwakarta, Provisi Jawa Barat, Sabtu (12/10/2019).

Ia mengatakan, di antara informasi yang disampaikan warga ialah banyak yang menginginkan agar perusahaan tambang, khususnya yang menggunakan bahan peledak segera ditutup.

Dari pengakuan warga Desa Sukamulya, keberadaan PT MSS tidak ada kontribusi kepada warga setempat. Bahkan warga yang menjadi pekerja di perusahaan itu hanya beberapa orang.

Dia juga menyampaikan kalau keberadaan perusahaan pertambangan di Purwakarta tidak banyak berkontribusi dalam peningkatan pendapatan asli daerah.

Pemicu 'Hujan Batu' di Purwakarta Ditutup

Menurut dia, banyak dampak negatif dari keberadaan perusahaan tambang itu, di antaranya jalan rusak karena sering dilewati kendaraan besar pengangkut hasil tambang.

"Kondisi lingkungan juga rusak. Jadi wajar kalau warga meminta perusahaan tambang itu ditutup," kata dia.

Sementara itu, "hujan batu" terjadi di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta pada Selasa (8/10/2019) akibat aktivitas peledakan perusahaan tambang batu.

Pemicu 'Hujan Batu' di Purwakarta Ditutup

Foto portrait keluarga yang rumahnya tertimpa bongkahan batu sebesar sekitar 6x5 meter di Kampung Cihandeuleum, Desa Sukamulya, Tegalwaru, Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (11/10/2019)./Antara-M Ibnu Chazar

Kepala Dinas Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Purwakarta, Wahyu Wibisono mengatakan peristiwa bebatuan yang menghujani rumah warga itu akibat aktivitas PT MSS.

"Ada tujuh rumah milik warga dan satu bangunan sekolah yang rusak setelah tertimpa batu besar dari atas Gunung Cihandeuleum," kata Wibisono.

Ia mengatakan, bebatuan yang menghujani rumah warga itu dampak dari aktivitas peledakan batu yang dilakukan oleh PT MSS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper