Bisnis.com, SEMARANG—Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyiapkan anggaran seniali Rp23 miliar untuk tindakan mitigasi bencana dalam musim penghujan. Anggaran itu disiapkan melalui dana bantuan tak terduga Tahun Anggaran (TA) 2019.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng memerkirakan musim penghujan akan datang pada awal November 2019. Puncak musim hujan akan berbeda di 35 kabupaten/kota, yakni antara Januari—Februari 2020.
“Sejumlah bencana yang diwaspadai adalah bencana banjir, tanah longsor, dan putting beliung,” papar Kepala BPBD Jateng Sudaryantor, Rabu (30/10/2019).
Sudaryanto menyampaikan pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah itigasi menghadapi musim penghujan. Bahkan mitigasi sudah dimulai sejak peralihan musim atau pancaroba.
Beberapa wilayah yang mengalami pancaroba juga terdampak bencana, seperti angina kencang, petir, dan curah hujan tinggi dalam waktu singkat. Pada 20 Oktober—21 Oktober 2019 misalnya, angina putting beliung membuat 126 rumah di 82 desa rusak berat.
Desa terdampak bencana tersebut tersebar di 9 kabupaten, yakni Wonosobo, Brebes, Magelang, Boyolali, Tegal, Banjarnegara, Batang, Karanganyar, dan Wonogiri.
Menurut Sudaryanto, BPBD Jateng sudah melakukan koordinasi dengan BPBD kabupaten/kota terkait kesiapan menghadapi musim penghujan dan pancaroba. Langkah antisipasi itu salah satunya adalah memperbarui data rawan bencana banjir dan tanah longsor di 35 kabupaten/kota.
Selain itu, pihaknya menyiapkan sarana, prasarana, logistic, serta sejumlah tindakan pencegahan seperti membersihkan sungai dan saluran air. Untuk akses informasi kebencanaan, BPBD Jateng membuka akses SMS di nomor 0812556495, WhatsAp 08813809409, telepon 024-3562293, dan melalui situs bpbd.jatengprov.go.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
