Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jateng Akan Lelang Paket Proyek Rp1,2 Triliun

Untuk mempercepat proses pengembangan infrastruktur, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berencana melelang serentak 250 paket proyek tahun anggaran (TA) 2020 pada November 2019. Keseluruhan nilai proyek mencapai Rp1,2 triliun
Ilustrasi/ANTARA-Anis Efizudin
Ilustrasi/ANTARA-Anis Efizudin

Bisnis.com, SEMARANG - Untuk mempercepat proses pengembangan infrastruktur, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berencana melelang serentak 250 paket proyek tahun anggaran (TA) 2020 pada November 2019. Keseluruhan nilai proyek mencapai Rp1,2 triliun.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Ciptakarya Jateng Hanung Triyono, menuturkan pihaknya akan menyegerakan lelang serentak sekitar 250 proyek pada bulan depan. Sebelum proses lelang, Pemprov Jateng harus meminta restu dan berdiskusi dengan pihak DPRD.

“Kalau dari DPRD sudah clear, lelang bisa segera dilakukan. Jadi memang sedang kita lakukan percepatan, agar rencana pengembangan sesuai target, bahkan kalau bisa lebih cepat,” tuturnya kepada Bisnis baru-baru ini.

Pemerintah Jateng juga masih menimbang apakah 250 paket bisa dirampingkan menjadi sejumlah paket besar. Namun, konsekuensi perampingan adalah timbulnya kemacetan saat kegiatan operasional.

Sebagai contoh, saat 4 proyek dikonsolidasikan dalam 1 proyek, dan 1 proyek tersebut terhambat, maka sesungguhnya ada 4 proyek yang pekerjaannya terhenti. Jadi, adanya pemecahan juga bertujuan mengatasi hambatan teknis detil di lapangan.

“Memang keuntungannya kalau paket dirampingkan proses lelang juga bisa lebih cepat, tetapi khawatir hambatan nantinya saat operasional. Ini masih kita hitung, kisarannya sementara ini 250 paket,” imbuhnya.

Total anggaran 250 paket tersebut mencapai Rp1,2 triliun. Rata-rata nilai proyek merupakan kelas kecil atau di bawah Rp10 miliar. Proyek kelas menengah, senilai Rp10 miliar—Rp100 miliar ada sekitar 40 paket.

Adpaun, proyek kelas besar atau di atas Rp100 miliar hanya ada segelintir. Salah satunya ialah pengembangan Flyover Mranggen, di Kab. Demak dengan pagu Rp120 miliar.

Saat ini, pemprov dan pemkab sedang melakukan pembebasan lahan seluas 103 m, sedangkan proses desain sudah rampung. Proyek multi years ini diperkirakan membutuhkan waktu pengembangan selama 3 tahun.

Di kelas menengah, Pemprov Jateng akan menawarkan relokasi pengembangan Jalan Bandungsari—Salem, di Kab. Brebes senilai Rp40-an miliar. Jalan sepanjang 8,7 km itu akan menggantikan jalur sebelumnya yang terkena bencana longsor.

Selanjutnya ada proyek pembangunan Jembatan Ganefo di Kab. Sragen sepanjang 120 m, yang melintas di atas Sungai Bengawan Solo. Proyek senilai Rp30-an miliar itu akan menggantikan fungsi Jembatan Ganefo sebelumnya yang dibangun pada 1962, karena sudah dalam kondisi tidak layak.

“Selebihnya ada proyek pembenahan jalan, yang masuk ke dalam Program Jalan Cantik,” tuturnya.

Hanung menuturkan dari total panjang jalan provinsi 2.404.741 km, sepanjang 1.664.844 km telah ditingkatkan dan direhabilitasi sepanjang tahun berjalan. Targetnya hingga akhir 2019, kondisi jalan baik di Jateng mencapai 90,2%.

Pada Juli 2019, Pemprov Jateng mengeluarkan Aplikasi Jalan Cantik, yang bisa diunduh masyarakat untuk mengadukan adanya kerusakan jalan. Melalui aplikasi itu, Hanung berharap tidak ada lagi jalan berlubang, karena persoalan itu akan ditangani dalam 1x24 jam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler