Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Wisata Indonesia Diharapkan Dongkrak Pariwisata Jateng

Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Jawa Tengah menggelar Bursa Wisata Indonesia (BWI) kenam di Semarang untuk mendongkrak pariwisata Jateng.
Gelaran Bursa Wisata Indonesia (BWI) di MG Setos Semarang./Bisnis-Alif Nazzala Rizqi
Gelaran Bursa Wisata Indonesia (BWI) di MG Setos Semarang./Bisnis-Alif Nazzala Rizqi

Bisnis.com, SEMARANG – Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Jawa Tengah menggelar Bursa Wisata Indonesia (BWI) kenam di Semarang untuk mendongkrak pariwisata Jateng.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat ASPPI Djohari Somad mengatakan gelaran BWI keenam di Semarang melibatkan 350 buyer dan 150 seller dengan target transaksi Rp1,5 miliar.

"Seperti yang sudah saya sampaikan beberapa waktu lalu, untuk nilai transaksi kami menargetkan sekitar Rp1,5 miliar. Kami optimistis target kali ini dapat tercapai," ujarnya di Semarang Rabu (6/11/2019).

Menurutnya, kebanyakan pelaku wisata saat ini hanya bisa menilai pariwisata tanpa tindakan nyata atau menunggu dana dari pemerintah tetapi tidak melakukan tindakan apa pun.

Dia menuturkan selama ini pencapaian target wisatawan tidak mencapai target yang diharapkan. "Jadi, kalau sekadar ke luar negeri dan promosi, tapi tidak melakukan di dalamnya sendiri atau dalam hal ini objek wisatanya tidak baik, apa yang harus dilakukan," tambahnya.

Untuk itu, pihaknya menyadari untuk melakukan perbaikan dan pembinaan kepada beberapa pelaku wisata agar mandiri serta memanfaatkan segala potensi yang ada.

"Kami tidak menunggu dari kementerian, dinas, dan lain-lain, kami tetap maju terus mau ada dana atau tidak, bagaimana kami tetap bisa membuat upaya supaya Jateng bangkit menjadi yang bermanfaat untuk masyarakat, itulah harapan kami," paparnya.

Dia mengutarakan pemerintah tetap mendukung secara regulasi memberikan izin dan lain-lain. Hal tersebut, bagi Djohari sudah cukup membantu.

Kepala Bidang Pengembangan SDM dan Ekonomi Kreatif Disporapar Jateng, Trenggono, mengatakan kegiatan kali ini sebagai bentuk promosi secara langsung kepada buyer baik yang dari dalam atau luar Jateng.

Menurut Trenggono, dampak bagi pariwisata di Jateng, melalui kegiatan ini harapannya meningkatnya jumlah wisatawan, belanja wisatawan, dan lama tinggal wisatawan. Sehingga masyarakat juga yang akan menikmati dan sejahtera.

"Tahun lalu, tingkat kunjungan wisatawan mencanegara ke Jateng sekitar 800.000, sedangkan nusantara sekitar 42 juta, maka harapan kami tahun ini bisa meningkat. Selain itu, tujuan wisata di Jateng yang masih menjadi favorit seperti Borobudur, Dieng, Solo, dan Karimunjawa," jelasnya.

Membahas target jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), Trenggono mengatakan memang agak besar yaitu sekitar Rp1 juta. Namun, melihat tahun kemarin bisa mencapai 800.000, maka harapannya tahun ini bisa tercapai. 

Dari target yang ditentukan yaitu 1 juta kunjungan wisman, sampai saat ini sudah tercapai sekitar 80%.  

"Selain melakukan promosi seperti kegiatan ini, hal lain yang bisa dilakukan seperti memberdayakan komunitas Genpi (Generasi Pesona Indonesia), anak-anak duta wisata, komunitas desa wisata, dan lain-lain untuk bekerja sama mem-branding daerahnya melalui media sosial, terutama anak-anak milenial dan ini sangat ampuh menurut saya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper