Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kota Satu Akan Luncurkan Hunian di Bawah Rp300 Juta

Emiten PT Kota Satu Properti Tbk. (SATU) mengandalkan pasar menengah ke bawah pada 2020 untuk meningkatkan kinerja.
Foto ilustrasi perumahan./Bisnis-Rahman
Foto ilustrasi perumahan./Bisnis-Rahman

Bisnis.com, SEMARANG — Emiten PT Kota Satu Properti Tbk. (SATU) mengandalkan pasar menengah ke bawah pada 2020 untuk meningkatkan kinerja.

Direktur Utama Kota Satu Properti Johan Praseto Santoso menuturkan pada 2020 perusahaan akan menyasar pasar menengah bawah untuk menggenjot penjualan dari segmen end user. Harga hunian akan dipatok di bawah Rp300 juta per unit.

Menurutnya pasar properti terbagi dua, yakni end user dan investor. Pasar investor yang biasanya mendominasi penjualan dalam 1-2 tahun terakhir cenderung lesu. Oleh karena itu, SATU yang selama ini mengandalkan properti menengah atas akan mengubah strategi.

“Pada 2020 kami siap meluncurkan proyek baru di sekitar Semarang, karena pasarnya kini berubah ke end user yang dominan, terutama menengah ke bawah,” ujarnya, Jumat (29/11/2019).

Proyek baru nantinya memiliki luas lahan 15 hektare (ha) yang terletak di dua lokasi sekitar Semarang. Potensi total hunian yang dipasarkan berkisar 700 unit.

Sebelumnya untuk properti residensial, SATU mengandalkan proyek The Amaya yang terletak di Ungaran, Kab. Semarang. Hunian yang menyasar segmen menengah atas tersebut dipasarkan mulai harga Rp500 juta untuk unit tipe Ananta dengan luasan 51 m2.

Di sisi lain, untuk meningkatkan kinerja manajamen SATU membuka peluang kerja sama pengembangan properti, khususnya kepada pemilik lahan. Saat ini, proses kerja sama dengan pihak ketiga masih dalam tahap pematangan.

“Ke depan SATU fokusnya lebih ke kerja sama. Dalam mengembangkan proyek dan menambah lahan, kita memilih akan kerja sama dengan pemilik lahan,” imbuhnya.

Dalam bisnis perhotelan SATU juga bekerja sama dengan pemilik properti, investor, dan pihak lain, seperti pengelola kafe.

Sektor perhotelan, terutama di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menurutnya masih akan bertumbuh, seiring dengan fokus pemerintah memacu pariwisata serta infrastruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper