Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Eceran di Kota Semarang Turun

Hasil survei Bank Indonesia pada Oktober 2019, penjualan eceran Kota Semarang diindikasikan mengalami penurunan secara bulanan.
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bisnis.com, SEMARANG - Hasil survei Bank Indonesia pada Oktober 2019, penjualan eceran Kota Semarang diindikasikan mengalami penurunan secara bulanan. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil Survei Penjualan Eceran, dimana indeks penjualan eceran riil (IPR) tercatat sebesar 180,3 atau turun sebesar 0,6% month to month (mtm).

Kepala Grup Sistem Pembayaran, PUR, Layanan dan Administrasi Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Anton Daryono menuturkan kondisi penurunan tersebut berbanding terbalik dibandingkan bulan lalu yang mengalami peningkatan sebesar 1,5% (mtm).

"Peningkatan penjualan secara bulanan dialami oleh tiga dari delapan kelompok komoditas, dengan peningkatan tertinggi pada kelompok barang suku cadang dan aksesori (3,4% mtm) serta bahan bakar kendaraan bermotor (1,7% mtm). Untuk kelompok komoditas yang mengalami penurunan terdalam yaitu kelompok barang budaya dan rekreasi (-4,5% mtm)," kata Anton Daryono melalui siaran pers yang diterima Bisnis, Selasa (3/12/2019).

Lebih lanjut dia menambahkan, secara tahunan, penjualan eceran di Kota Semarang masih mencatatkan penurunan. Pada Oktober 2019, IPR menurun sebesar 1,0% year on year (yoy), sama dengan besar penurunan bulan sebelumnya yang juga sebesar 1,0% (yoy).

Dia memaparkan, analisis secara lebih rinci, penurunan penjualan ritel secara tahunan terjadi pada empat kelompok komoditas, dengan penurunan terdalam pada kelompok komoditas barang lainnya sebesar 17,2% (yoy) serta sandang sebesar 13,9% (yoy).

Sementara itu lanjut dia, kelompok komoditas peralatan dan komunikasi mengalami peningkatan sebesar 4,1% (yoy). Kinerja penjualan eceran Kota Semarang pada November 2019 diperkirakan mengalami peningkatan secara bulanan.

"Perkembangan ini tercermin dari perkiraan IPR November 2019 yang tercatat sebesar 181,9; atau naik sebesar 0,9% (mtm). Tujuh dari delapan kelompok komoditas diperkirakan mengalami peningkatan omzet dibandingkan bulan sebelumnya, dengan peningkatan tertinggi pada kelompok barang budaya dan rekreasi (10,9%; mtm) dan kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya (4,3% mtm)," jelasnya.

Ekspektasi omzet penjualan pada tiga dan enam bulan yang akan datang masih berada pada level optimis. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Penjualan yang berada di atas angka 100.

Selain itu, untuk ekspektasi omzet penjualan 3 bulan mendatang (Februari 2020) tercatat sebesar 135,6 sementara Indeks Ekspektasi Penjualan 6 bulan mendatang (Mei 2020) sebesar 177,8.

Selanjutnya, tekanan harga secara umum diperkirakan menurun pada tiga bulan yang akan datang (Februari 2020).

"Indikasi ini terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga Umum 3 bulan mendatang sebesar 133,3. Namun, tekanan harga secara umum diperkirakan meningkat pada enam bulan yang akan datang (Mei 2020) dengan Indeks Ekspektasi Harga Umum 6 bulan mendatang sebesar 188,9," katanya. (k28)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper