Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

26 Kapal Pesiar Merapat di Semarang Tahun Ini

Sebanyak 26 kapal pesiar akan merapat ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada 2020.
Rangkaian kereta api kuno membawa wisatawan melintasi Rawa Pening, di Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah./Antara-Aditya Pradana Putra
Rangkaian kereta api kuno membawa wisatawan melintasi Rawa Pening, di Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah./Antara-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, SEMARANG – Kapal Pesiar MV Aidavita yang mengangkut 1.238 wisatawan mancanegara dari berbagai negara di Eropa dan Asia Tenggara singgah di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Rabu (15/1/2020).

Kedatangan 1.000-an wisman dari Jerman, Belanda, Australia, dan Thailand yang hendak berwisata ke Objek Wisata Candi Borobudur, Kawasan Kota Lama Semarang, Kelenteng Sam Poo Kong, serta Lawangsewu itu disambut langsung oleh Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Sinoeng N. Rachmadi bersama jajaran terkait.

Sinoeng bahkan mengalungkan untaian bunga kepada dua wisman yang turun dari kapal pesiar dengan panjang 202,85 meter dan lebar 8 meter.

Rencananya ada 26 kapal pesiar yang akan singgah di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada tahun ini dan jumlah tersebut meningkat dari tahun lalu yang hanya tercatat 24 kapal pesiar.

"Ini kapal pesiar pertama yang singgah di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada 2020, harapannya menjadi pembuka kita menyambut kunjungan-kunjungan wisman berikutnya yang datang," kata Sinoeng.

Dia menyebutkan target jumlah wisman yang berkunjung atau singgah di Jawa Tengah pada 2020 mencapai 877.000 orang.

Untuk mencapai target tersebut, Sinoeng meminta jajarannya maupun pemerintah kabupaten/kota dan pegiat wisata untuk menawarkan sesuatu berbeda dari biasanya sehingga menarik minat wisatawan, baik dari luar negeri maupun dalam luar negeri. "Kita harus menawarkan sesuatu yang berbeda dan hanya ada di Jateng."

Dia mengungkapkan para wisman tertarik berkunjung ke Museum Kereta Api di Ambawara, Kabupaten Semarang.\

"Ada semacam cerita bahwa kereta api kuno yang sekarang sulit ditemui di Eropa, ternyata ada di negara-negara Asia, salah satunya Indonesia, sehingga mereka tertarik," katanya.

Ke depannya, Disporapar Jateng juga berencana mengatur jadwal kedatangan wisman dengan kapal pesiar bersamaan dengan kegiatan yang ada pada kalender wisata.

"Momennya kami samakan, supaya kedatangan mereka ada hasil maksimal. Kedatangan kapal pesiar paling tidak seribu. Sayang kalau tidak kita maksimalkan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper