Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semarang Kehilangan Potensi Wisata Kapal Pesiar Akibat Covid-19

Merebaknya virus corona atau Covid-19 direspons cukup reaktif oleh sejumlah stakeholder dan otoritas di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Akibatnya Jawa Tengah kehilangan potensi kunjungan wisata dari penumpang cruise atau Kapal MV.Artania.
Ilustrasi - Kapal pesiar World Dream berada di Terminal Kapal Pesiar Tak Kai di Hong Kong, China, pada hari Rabu, 5 Februari 2020. Otoritas Hong Kong memantau 3.600 penumpang dan anggota kru yang dikarantina di kapal pesiar World Dream setelah tiga pelancong sebelumnya didiagnosis dengan coronavirus novel atau virus corona./ Bloomberg
Ilustrasi - Kapal pesiar World Dream berada di Terminal Kapal Pesiar Tak Kai di Hong Kong, China, pada hari Rabu, 5 Februari 2020. Otoritas Hong Kong memantau 3.600 penumpang dan anggota kru yang dikarantina di kapal pesiar World Dream setelah tiga pelancong sebelumnya didiagnosis dengan coronavirus novel atau virus corona./ Bloomberg

Bisnis.com, SEMARANG - Merebaknya virus corona atau Covid-19 direspons cukup reaktif oleh sejumlah stakeholder dan otoritas di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Akibatnya Jawa Tengah kehilangan potensi kunjungan wisata dari penumpang cruise atau Kapal MV.Artania.

Belum lama ini, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Tanjung Emas menolak bersandarnya Kapal MV Artania. Dalam surat nomor UM.002/03/08/KSOP.Tg Emas, Kepala KSOP Kelas 1 Tanjung Emas Junaidi menyatakan bahwa sebelum mendarat di Semarang, pihaknya akan melakukan karantina selama 14 hari.

"Apabila Kapal MV. Artania bermaksud datang di Pelabuhan Tanjung Emas, akan dilakukan tindakan karantina terlebih dahulu selama 14 hari sebelum dinyatakan bebas, dan dalam masa karantina tersebut, seluruh ABK dan penumpang dilarang turun dari kapal, maupun kontak dengan orang dari luar kapal," tulis Junaidi dalam surat yang diterima Bisnis, Minggu (1/2/2020).

Junaidi melanjutkan, bahwa upaya karantina ini merupakan tindaklanjut dari surat Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang nomor SR.03.04/2/483/2020 tanggal 21 Februari 2020 perihal Pemberitahuan Rekomendasi Atas Kedatangan Kapal Pesiar MV. Artania dari Singapura.

Dalam surat itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang menyebutkan bahwa sehubungan rencana kedatangan Kapal Persiar MV. Artania dari Singapura dengan riwayat perjalanan dari Selangor, Genting Island, Colombo, dan Srilangka yang dinyatakan oleh WHO sebagai negara terjangkit Covid-19, dan sesuai arahan Dirjen P2P Kemenkes tentang kesiapsiagaan menghadapi infeksi Covid-19, kapal tersebut harus status karantina.

Oleh karena itu, lanjut pihak Balai Kesehatan, apabila kapal tersebut datang ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, perlu dilakukan tindakan karantina selama 14 hari sebelum dinyatakan bebas dari faktor risiko penyakit.

Sementara itu Afrianto S.Budi Kepala Cabang PT Jakarta Lloyd (Persero) di Semaramg menyampaikan balasan terhadap surat dari otoritas pelabuhan Tanjung Emas tersebut.

Afrianto menjelaskan bahwa pihak principal berkeberatan atas rencana tindakan karantina selama 14 hari. Keberatan ini dikarenakan jadwal kunjungan wisata yang
sudah ditetapkan dan akhirnya membatalkan kunjungan ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Adapun, pihak Jakarta Lloyd mengungkapkan sebelum Tanjung Emas, berdasarkan informasi yang diterima per telepon dari General Agent di Jakarta, kapal sediany akan sandar di Pelabuhan Tanjung Priok. Namun karena adanya penolakan dari Pejabat Walikota Jakarta Utara mengenai kedatangan kapal Pesiar Artania di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta pada tanggal 23 Februari 2020, kapal batal bersandar.

"Selanjutnya timbul adanya opsi dari Principal untuk kapal Aartania dari Singapura langsung menuju ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang yang seharusnya dijadwalkan tiba
tanggal 24 Februari 2020," tukasnya.

Sejauh ini, pihak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah belum memberikan konfirmasi atas kejadian tersebut. Kepala Dinas Kepemudaan Olah Raga dan Pariwisata Provinsi Jateng Sinoeng N Rachmadi belum menjawab permintaan konfirmasi dari Bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper