Bisnis.com, SEMARANG - Selama kurang lebih 24 jam pasien yang meninggal akibat infeksi virus corona atau COVID-19 di Jawa Tengah bertambah 11 orang.
Angka ini merupakan lonjakan kasus kematian paling tinggi sejak berlangsungnya pandemik COVID-19 di Jawa Tengah yang sudah berlangsung sejak sebulan terakhir.
Dengan bertambahnya 11 kasus kematian, jumlah pasien COVID-19 yang meninggal di Jawa Tengah mencapai 18 orang. Total pasien postif corona di Jateng sendiri sebanyak 143 orang dengan jumlah pasien sembuh 11 orang dan 114 dirawat.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah menerbitkan Maklumat Gubernur Jawa Tengah yang meminta warga Jateng untuk mengimbau warga perantauan untuk menunda kepulangannya sampai wabah ini selesai.
"Bapak ibu, sekaligus saya nderek titip. Tolong berpesan pada keluarga panjenengan yang saat ini masih ada di Jakarta, Surabaya, atau kota perantauan lainnya. Tolong bilang agar tidak usah pulang sekarang. Tetap di posisi masing-masing hingga virus ini mereda," kata Ganjar dikutip dari maklumat, Jumat (3/4/2020).
Ganjar juga menginstruksikan kepada pimpinan wilayah supaya menjaga setiap perbatasan desa, kampung, dan gang. Menurutnya jika dulu ronda hanya malam, sekarang 24 jam. Warga Jateng juga perlu mendata siapa saja yang masuk dan keluar. Jika ada pendatang, pastikan sudah periksa ke puskesmas, kemudian wajib isolasi mandiri 14 hari.
"Kalau ada yang ngeyel masih keluar-keluar harus tegas diperingatkan, kalau perlu sediakan rumah karantina darurat memanfaatkan kantor desa," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
