Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awal April, Sebanyak 1.022 Pendatang Masuk ke Yogyakarta

Warga yang masuk dari luar daerah tersebut termasuk penduduk kota yang baru pulang dari daerah lain.
Warga melintas di dekat akses masuk kampung yang ditutup di kawasan Pakem, Sleman, D.I Yogyakarta, Jumat (27/3/20). Sejumlah kampung di Kecamatan Pakem, Sleman menutup sejumlah akses masuk kampung dengan bambu yang diberi tulisan lockdown sebagai upaya antisipasi penyebaran COVID-19./ANTARA FOTO-Andreas Fitri Atmoko
Warga melintas di dekat akses masuk kampung yang ditutup di kawasan Pakem, Sleman, D.I Yogyakarta, Jumat (27/3/20). Sejumlah kampung di Kecamatan Pakem, Sleman menutup sejumlah akses masuk kampung dengan bambu yang diberi tulisan lockdown sebagai upaya antisipasi penyebaran COVID-19./ANTARA FOTO-Andreas Fitri Atmoko

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Kota Yogyakarta mencatat sebanyak 1.022 warga pendatang masuk pada awal April 2020.

Warga yang masuk dari luar daerah tersebut termasuk penduduk kota yang baru pulang dari daerah lain.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan antisipasi terhadap potensi aliran pendatang atau pemudik tetap dilakukan, seperti memeriksa kesehatan dan mencatat asal pemudik.

“Pemudik atau pendatang juga wajib lapor RT/RW untuk antisipasi penularan virus corona,” katanya di Yogyakarta, Sabtu (4/4/2020).

Berdasarkan data Bagian Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Yogyakarta, warga pendatang yang masuk pada awal April tersebar merata di 14 kecamatan.

Pendatang paling banyak berada di Kecamatan Umbulharjo sebanyak 152 orang, disusul Kecamatan Kotagede sebanyak 137 orang, dan Kecamatan Gondokusuman sebanyak 122 orang.

Jumlah pendatang yang berada di sebelas kecamatan lain jumlahnya hanya puluhan orang.

Heroe mengatakan seluruh pendatang yang masuk ke Kota Yogyakarta diminta melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari dengan mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan, seperti menggunakan masker, berada di ruang atau kamar terpisah dengan anggota keluarga lainnya, dan rutin mengecek kondisi kesehatan termasuk suhu badan.

“Pendatang biasanya keluarga dari warga di Kota Yogyakarta,” katanya.

Pemerintah Kota Yogyakarta telah menyiapkan tempat karantina di dua lokasi dengan kapasitas total 50 kamar untuk memfasilitasi pendatang yang benar-benar membutuhkan tempat isolasi karena tempat tujuan tidak memiliki ruangan khusus untuk isolasi mandiri.

“Karena belum ada aturan atau kebijakan khusus terkait mudik, maka kami di daerah sebenarnya berharap ada pemeriksaan kesehatan di daerah asal pemudik. Sehingga pemudik yang datang adalah warga yang benar-benar sehat. Jika tidak sehat, maka tidak boleh diberangkatkan,” kata Heroe.

Upaya tersebut, lanjut dia, ditujukan untuk mengurangi potensi atau risiko penularan virus corona, baik selama perjalanan maupun selama berada di daerah tujuan dan saat kembali ke daerah asal.

Hingga Jumat (3/4/2020), jumlah orang dalam pemantauan (ODP) terkait penularan COVID-19 di Kota Yogyakarta tercatat 362 orang, terbanyak di Kecamatan Umbulharjo sebanyak 88 orang.

Selain itu, ada 12 pasien dalam pengawasan (PDP) dan dua pasien positif COVID-19. Sebelumnya, sudah ada dua pasien positif covid-19 yang dinyatakan sembuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper