Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Warga Luar Daerah Ingin ke Semarang, Ini Ketentuan Barunya

Pemeriksaan yang lebih selektif maka berpotensi menimbulkan antrean panjang.
Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Salatiga memantau arus lalu lintas melalui CCTV di Area Traffic Control System (ATCS), Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (1/4/2020). Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Salatiga melarang semua bus dari arah Semarang-Solo atau sebaliknya melintasi jalur kota Salatiga dan akan dialihkan ke jalan lingkar selatan (JLS) Salatiga untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19./Antara-Aloysius Jarot Nugroho
Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Salatiga memantau arus lalu lintas melalui CCTV di Area Traffic Control System (ATCS), Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (1/4/2020). Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Salatiga melarang semua bus dari arah Semarang-Solo atau sebaliknya melintasi jalur kota Salatiga dan akan dialihkan ke jalan lingkar selatan (JLS) Salatiga untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19./Antara-Aloysius Jarot Nugroho

Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang tetap melarang pemudik untuk masuk wilayah setempat meski transportasi umum kembali diizinkan beroperasi.

"Untuk menyelaraskan SOP seleksi dari Kementerian Perhubungan, kami sepakat dan perlu ditegaskan lagi bahwa mudik dilarang. Akan tetapi orang boleh masuk dengan menunjukkan surat keterangan pernah melakukan Rapid test Covid dan hasilnya tidak reaktif," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Kamis (14/5/2020).

Hendi menambahkan, yang menjadi persoalan yaitu di pos pantau jalur darat, dengan pemeriksaan yang lebih selektif maka berpotensi menimbulkan antrian panjang.

"Sebelum ada aturan Menteri Perhubungan begitu ada plat B misalnya langsung kita instruksikan putar balik. Sekarang perlu upaya lagi yang dilakukan teman-teman di pos perbatasan ini untuk menyeleksi masyarakat yang mencoba masuk ke Kota Semarang. Ini tentu memakan waktu dan usaha yang bisa saja menimbulkan antrian," ujarnya.

Dirinya juga mengevaluasi kebijakan PKM Kota Semarang yang sudah memasuki hari ke-15. Hasilnya menunjukkan tren positif.

Menurutnya, apabila dibandingkan sebelum penerapan PKM dilihat dari angka kesembuhan dan positif Covid menunjukkan perkembangan yang lebih baik.

"Sebelum pemberlakuan PKM, angka kesembuhan 70 kasus, sekarang sudah 211 kasus. Penderita Covid di kisaran angka 130, sekarang turun menjadi 50," katanya. (k28)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Alif Nazzala R.
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper