Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ratusan Karyawan Perusahaan di Semarang Positif Covid-19

Total ada ratusan karyawan yang dinyatakan positif Covid-19 di tiga perusahaan.
Ilustrasi sample darah yang terindikasi positif virus corona./Antara-Shutterstock
Ilustrasi sample darah yang terindikasi positif virus corona./Antara-Shutterstock

Bisnis.com, SEMARANG - Potensi penularan Covid-19 di lingkungan perusahaan, seperti klaster perusahaan Semarang, ternyata sudah menjadi perhatian pemerintah.

Meski tidak secara khusus menyinggung Semarang, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah merilis panduan kenormalan baru atau new normal di tempat kerja alias perusahaan.

Diberitakan sebelumnya, muncul lagi klaster baru penularan Covid-19 di Semarang, yakni klaster perusahaan atau pabrik. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, Abdul Hakam, menyebutkan selama satu pekan terakhir ditemukan kasus penularan di beberapa perusahaan.

Tak tanggung-tanggung, total ada ratusan karyawan yang dinyatakan positif Covid-19 di tiga perusahaan.

“Klaster ini penularannya lebih besar daripada klaster Pasar Kobong. Ada di beberapa perusahaan. Ada tiga, di perusahaan A hampir 47 [karyawan yang dinyatakan positif Covid-19], perusahaan B ada 24 [orang], dan perusahaan C hampir 100-an [orang],” tutur Hakam saat dijumpai wartawan di kantornya, Minggu (5/7/2020).

Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI telah menerbitkan Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/328/2020. Regulasi itu mengatur Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi.

"Tempat kerja sebagai lokus interaksi dan berkumpulnya orang merupakan faktor risiko yang perlu diantisipasi penularannya," kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Jakarta, Sabtu (23/5/2020), seperti dikutip dari rilis Kemenkes.

PP No. 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah menyatakan PSBB dilakukan salah satunya dengan meliburkan tempat kerja. Namun, dunia kerja tidak mungkin selamanya dilakukan pembatasan, roda perekonomian harus tetap berjalan.

"Untuk itu pasca-pemberlakuan PSBB dengan kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, perlu dilakukan upaya mitigasi dan kesiapan tempat kerja seoptimal mungkin," ujarnya.

Panduan New Normal di Perusahaan
Penerapan new normal di perusahaan atau tempat kerja antara lain harus memerhatikan:

a) Higienitas dan sanitasi lingkungan perusahaan

Memastikan seluruh area kerja bersih dan higienis dengan melakukan pembersihan secara berkala menggunakan pembersih dan disinfektan yang sesuai (setiap 4 jam sekali). Terutama pegangan pintu dan tangga, tombol lift, peralatan kantor yang digunakan bersama, area dan fasilitas umum lainya.

Menjaga kualitas udara tempat kerja dengan mengoptimalkan sirkulasi udara dan sinar matahari masuk ruangan kerja, serta pembersihan filter AC.

b) Sarana cuci tangan di perusahaan untuk mencegah penularan Covid-19, dengan ketentuan:
Menyediakan lebih banyak sarana cuci tangan (sabun dan air mengalir)
Memberikan petunjuk lokasi sarana cuci tangan
Memasang poster edukasi cara mencuci tangan yang benar
Menyediakan hand sanitizer dengan konsentrasi alkohol minimal 70% di tempat-tempat yang diperlukan (seperti pintu masuk, ruang meeting, pintu lif, dll.)

c) Physical Distancing dalam semua aktivitas kerja di perusahaan untuk cegah Covid-19 menular. Pengaturan jarak antar pekerja minimal 1 meter pada setiap aktifitas kerja (pengaturan meja kerja, pengaturan kursi saat di kantin, dll).

d) Mengkampanyekan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) melalui PHBS di tempat kerja. Perinciannya sebagai berikut:
Mendorong pekerja cuci tangan pakai sabun (CTPS) setiap kali usai penyentuh barang atau bersalaman yang berpotensi tertular virus.
Membudayakan etika batuk dengan tutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam.
Olahraga bersama sebelum kerja dengan tetap menjaga jarak aman, dan anjuran berjemur matahari saat jam istirahat.
Hindari penggunaan alat pribadi secara bersama seperti alat salat, alat makan, dan lain lain.

Terawan menambahkan dengan menerapkan panduan ini diharapkan mengurangi risiko penularan Covid-19 di perusahaan atau tempat kerja.

“Panduan ini diharapkan meminimalisasi risiko dan dampak pandemi Covid-19 pada tempat kerja khususnya perkantoran dan industri. Di mana terdapat potensi penularan akibat berkumpulnya banyak orang dalam satu lokasi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Sumber : JIBI/Solopos
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper