Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aktivitas Vulkanik Meningkat, Jateng Siapkan Pengungsian Merapi

Tiga wilayah rawan di Jawa Tengah terkait dengan erupsi Gunung Merapi adalah Kabupaten Klaten, Boyolali, dan Magelang, namun tingkat kesadaran bencana masyarakat di daerah tersebut sangat baik.
Erupsi Gunung Merapi terlihat dari Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (21/6/2020). Berdasarkan data pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), terjadi erupsi Gunung Merapi pada pukul 09.13 WIB dengan aplitudo 75 mm, durasi 328 detik dan tinggi kolom erupsi kurang lebih 6.000 meter dari puncak./Antara-Aloysius Jarot Nugroho
Erupsi Gunung Merapi terlihat dari Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (21/6/2020). Berdasarkan data pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), terjadi erupsi Gunung Merapi pada pukul 09.13 WIB dengan aplitudo 75 mm, durasi 328 detik dan tinggi kolom erupsi kurang lebih 6.000 meter dari puncak./Antara-Aloysius Jarot Nugroho

Bisnis.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek kesiapan pelaksanaan simulasi evakuasi pengungsi erupsi Gunung Merapi yang disesuaikan dengan protokol kesehatan.

"Aktivitas vulkanik di Gunung Merapi saat ini terus mengalami peningkatan, meski statusnya masih waspada dan terkendali, namun dalam waktu dekat bakal digelar simulasi pengungsi sesuai standar protokol kesehatan," katanya di Kabupaten Klaten, Rabu (8/7/2020).

Hal tersebut disampaikan Ganjar saat mengecek perkembangan aktivitas vulkanis Gunung Merapi di Pos Pantau Balerante, Kabupaten Klaten.

Melalui layar monitor, Ganjar melihat kondisi kawah yang terpantau kamera CCTV. "Dari pengamatan Gunung Merapi kita waspada. Ada peningkatan, tapi kalau melihat trennya insyaallah masih terkendali, kita harap masyarakat selalu waspada," ujarnya.

Ia menyebutkan tiga wilayah rawan di Jawa Tengah terkait dengan erupsi Gunung Merapi adalah Kabupaten Klaten, Boyolali, dan Magelang, namun tingkat kesadaran bencana masyarakat di daerah tersebut sangat baik.

"Yang jadi catatan adalah saat ini kondisinya masih dalam masa pandemi, kalau warga sebenarnya sudah siap, cuma ini kan suasananya lagi Covid, harus ada latihan evakuasi. Juga harus ada tambahan tenaga medis yang bisa menjelaskan ini ke masyarakat saat mengungsi, juga desa 'peseduluran' (persaudaraan) sudah siap juga," katanya

Latihan evakuasi tersebut bakal dilakukan secepatnya karena dirinya juga masih menunggu beberapa hal tuntas dikerjakan, termasuk jalur evakuasi.

"Maka kita akan buat simulasi dalam waktu dekat, bagaimana cara mengungsi dan memastikan selternya baik. Selter baik itu adalah yang sesuai protokol kesehatan Covid-19, kalau itu kita siapkan, maka masyarakat akan peduli," ujarnya.

Ia mengatakan latihan evakuasi tersebut juga bakal mengusung hewan-hewan ternak milik warga karena pada erupsi-erupsi sebelumnya warga yang sudah mengungsi tergoda untuk kembali ke rumah karena hewan ternak yang ditinggal.

"Ternak ini masuk evakuasi karena sesuai pengalaman, kalau ternak ditinggal akan memancing masyarakat untuk kembali ke sini. Maka nanti kita gandeng perguruan tinggi yang juga menyediakan pakannya," kata Ganjar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper