Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Mebel dan Kayu dari Sukoharjo Mulai Naik

Order kayu dan mebel dari negara tujuan ekspor, seperti Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan, meningkat.
Ilustrasi./Antara-Mansyur S
Ilustrasi./Antara-Mansyur S

Bisnis.com, SUKOHARJO - Sempat terpuruk dihantam wabah virus corona, ekspor kayu dan mebel dari Sukoharjo mulai naik. Industri kayu dan mebel di wilayah Kabupaten Jamu ini pun mulai bangkit.

Pelaku usaha kayu dan mebel mencatat tren peningkatan order dari negara tujuan ekspor. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Indonesian Light Wood Association (ILWA) Setyo Wisnu Broto mengatakan saat ini order kayu dan mebel dari negara tujuan ekspor, seperti Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan, meningkat.

Hal ini karena kebijakan dari negara-negara tersebut yang sudah melonggarkan wilayah masing-masing.

"Pendemi Covid-19 ini justru anomali bagi industri kayu dan mebel. Di awal wabah, memang sumber order dari negara tujuan ekspor menurun. Tapi sekarang bergerak naik," kata dia, Rabu (8/7/2020).

Menurut Wisnu, kebijakan negara-negara memberlakukan work from home (WFH) berdampak positif bagi industri kayu dan mebel Tanah Air. Tak sedikit konsumen yang ingin mengganti furnitur di rumah selama WFH.

Kenyamanan rumah menjadi nilai plus bagi konsumen saat mereka bekerja dari rumah. Tak hanya konsumen Tanah Air yang bosan dan mengganti furnitur di rumahnya, namun di negara tujuan ekspor kayu dan mebel juga sama.

"Jadi banyak orang yang selama pandemi dan beraktivitas di rumah saja, mereka mengganti furnitur yang ada. Sehingga order industri kayu dan mebel meningkat," katanya.

Beberapa negara tujuan ekspor kayu dan mebel yang kini menggeliat di antaranya Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan. Sedangkan pasar Eropa dan Amerika hingga kini masih lesu karena menerapkan kebijakan lockdown dalam waktu lama.

Namun, pihaknya optimistis ada pertumbuhan ekspor pada tahun ini sebesar 30 persen. Hal ini melihat adanya tren order kerajinan kayu dan mebel.

Merujuk data total ekspor kayu dan mebel Indonesia sekitar US$12 miliar per tahun. Ditargetkan ekspor industri kayu dan mebel lima tahun mendatang bisa mencapai US$200 miliar per tahun atau naik 16 kali lipat.

"Di situasi seperti ini, kami memberikan kelonggaran dalam pembayaran seperti dibayar secara bertahap atau dicicil. Harga yang diberikan juga sama tidak ada kenaikan. Ini seperti yang saya lakukan," kata CEO PT Rimba Sentosa Persada (RSP) Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo itu.

Dia mengatakan guna mendukung peningkatan ekspor kayu dan mebel harus diimbangi dengan regulasi yang tepat. Selain itu, mengintegrasikan semua stakeholders sehingga regulasi bisa dilayani secara online dan probisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Sumber : JIBI/Solopos
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper