Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Tes Covid-19 di Jateng Rendah, Bupati dan Wali Kota Kena Semprot

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegur sejumlah Bupati/Wali Kota dengan tingkat testing kasus Covid-19 yang rendah. Bahkan, Ganjar meminta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng langsung terjun menangani hal itu.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) di Kota Salatiga. Kamis (26/3/2020). Foto: Humas Pemprov Jateng
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) di Kota Salatiga. Kamis (26/3/2020). Foto: Humas Pemprov Jateng

Bisnis.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegur sejumlah Bupati/Wali Kota dengan tingkat testing kasus Covid-19 yang rendah. Bahkan, Ganjar meminta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng langsung terjun menangani hal itu.

Awalnya, Ganjar memaparkan perkembangan penanganan Covid-19 di layar monitor saat memimpin rapat percepatan penanganan Covid-19 di Gradhika Bhakti Praja, Senin (28/9/2020). Ketika menerangkan tentang tingkat pengambilan spesimen di sejumlah daerah di Jawa Tengah, ia melihat ada beberapa daerah yang masih rendah dan tidak memenuhi target.

Langsung saja, Ganjar meminta Bupati/Wali Kota yang juga mengikuti rapat melalui virtual untuk meningkatkan testing. Menurutnya, peningkatan testing penting dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Tolong testing ditingkatkan. Jangan khawatir dengan peningkatan kasus dan jangan khawatir soal citra. Kami akan bantu dari sini, jadi tolong ini bisa menjadi perhatian," kata Ganjar.

Dalam paparan itu, terlihat beberapa daerah memang tergolong sangat rendah dalam upaya testing. Bahkan, beberapa daerah tingkat pengambilan spesimennya masih di bawah 20 persen.

Di antaranya Wonogiri (7 persen), Banjarnegara (7 persen), Purbalingga (18 persen) dan Grobogan (17 persen).

Namun, ada juga beberapa daerah dengan tingkat tes kurang dari 50 persen, seperti Temanggung (46 persen), Wonosobo (27 persen), Purworejo (33 persen), Kabupaten Pekalongan (28 persen), Pemalang (21 persen), Brebes (29 persen), Kabupaten Semarang (33 persen), Pati (36 persen), Rembang (24 persen), Blora (25 persen), Kudus (32 persen) dan Sragen (27 persen).

Ditemui usai rapat, Ganjar mendorong daerah-daerah tersebut untuk meningkatkan testing. Bahkan, pihaknya meminta Kadinkes Provinsi Jateng langsung berkoordinasi dengan Kadinkes di beberapa Kabupaten/Kota yang masih rendah pengambilan spesimennya hingga minggu ke-39 itu.

"Saya minta laporan harian, biar kita tahu apa kesulitannya dan apa masalahnya," imbuhnya.

Jika memang daerah memiliki kesulitan untuk memenuhi target testing, pihaknya akan memberikan bantuan secara penuh.

"Apakah nggak punya alat, nggak punya surveilans atau apa masalahnya. Nanti kami bantu. Yang penting jangan sampai nggak punya semangat, tidak boleh kalau itu," tegasnya.

Jawa Tengah memang sedang gencar menggenjot jumlah pemeriksaan spesimen dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19. Bahkan sampai saat ini, tren pemeriksaan spesimen di Jateng telah melampaui target. Dari target yang ditetapkan pemerintah pusat sebanyak 4.991 perhari, Jateng mampu melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 6.000 perhari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper