Bisnis.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meninjau dua unit bus anticorona karya perusahaan karoseri Jateng.
Bus berlabel "Bio Smart and Safe Bus" ini, Senin (14/12/2020) sore tadi diparkir di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah.
Dua unit bus tersebut terdiri atas bus penumpang dan Bus Bio Laboratorium. Bus tersebut dibuat dengan standar tinggi untuk meminimalkan penyebaran Virus Corona.
Direktur Teknik Laksana Bus, Stefan Arman, mengatakan, Bio Smart and Safe Bus tersebut didesain menggunakan pendekatan segitiga sakit.
Di antaranya aspek lingkungan atau environment, aspek patogen dengan pengaplikasian lapisan nano silver yang dapat menguraikan virus atau bakteri pada interior bus, dan aspek host atau penumpang dengan penggunaan masker khusus dengan kandungan herbal.
"Aspek lingkungan sudah mengadopsi tata letak kursi 1-1-1 atau physical distancing. Sistem yang membedakan dengan bus pada umumnya adalah sirkulasi udara yang sudah mengadopsi sistem sirkulasi udara di pesawat," katanya saat ditemui usai ditinjau Ganjar.
Stefan menjelaskan, sistem sirkulasi udara dingin yang dihembuskan melalui AC langsung bertikal ke bawah. Udara itu kemudian dihisap dan disalurkan ke 3 tahapan filter yaitu prefilter, HEPA grade filter, dan UV C.
"Diharapkan dengan sistem sirkulasi udara yang baru ini bisa meminimalkan atau mengurangi viral load yang ada di dalam kabin bus," ungkapnya.
Unit Bus Bio Laboratorium, kata Stefan, merupakan prototype pertama yang memodifikasi kendaraan bus untuk laboratorium.
Pada dasarnya, Bus Bio Laboratorium itu sama dengan bus-bus laboratorium yang sudah ada. Bedanya, bus Bio Laboratorium tersebut memiliki banyak ruangan tersekat dengan bio safety level tinggi dari kendaraan laboratorium lainnya.
"Biasanya bus laboratorium hanya memiliki satu ruangan, desain kami memiliki dua ruangan tersekat sehingga lebih meminimalisir penyebaran bakteri atau virus," katanya.
Bus tersebut rencana akan didistribusikan ke daerah-daerah yang tidak memiliki fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan laboratorium.
Bus ini nantinya akan digunakan untuk tes PCR demi menjangkau area atau daerah terpencil yang tidak memiliki fasilitas kesehatan seperti rumah sakit atau laboratorium.
Bus Bio Laboratorium itu pekan depan baru akan menjalani sertifikasi untuk mengetahui kapasitas tes yang bisa dilakukan.
Ganjar Pranowo mengapresiasi produk bus dari Karoseri Laksana tersebut. Menurutnya, bus tersebut bisa menjadi salah satu alternatif transportasi yang aman di tengah masa pandemi.
"Busnya bagus. Bisa jadi alternatif di tengah situasi seperti ini," katanya.