Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir Genangi 1.356 Hektare Lahan Pertanian di Jateng

Selama tanggal 7-15 Desember ini banjir berkembang. Ada Cilacap, Banyumas, ada Pati, ada Kudus, Demak, ini sudah mulai.
Banjir menggenangi lahan pertanian di Desa Wonosoco, Undaan, Kudus.
Banjir menggenangi lahan pertanian di Desa Wonosoco, Undaan, Kudus.

Bisnis.com, SEMARANG – Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (BPTPHP) Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah, Herawati, mengungkapkan curah hujan yang tinggi di Jawa Tengah menyebabkan beberapa lahan pertanian di Jawa Tengah tergenang banjir.

“Selama tanggal 7-15 Desember ini [banjir] berkembang. Ada Cilacap, Banyumas, ada Pati, ada Kudus, Demak, ini sudah mulai,” jelasnya kepada Bisnis.

Herawati mengungkapkan bahwa ada 1.356 hektare lahan pertanian di Jawa Tengah yang tergenang banjir. Meskipun demikian, menurutnya, lahan yang tergenang tersebut tidak sepenuhnya gagal panen. “Ini kan data tergenang, kadang itu air cuma lewat, tetapi kalau sudah surut lagi,” jelasnya.

Herawati berpendapat bahwa tanaman dengan usia lebih dari 50 hari memiliki ketahanan terhadap genangan banjir. “Kalau rendamannya tidak lebih dari tiga hari saya kira masih tahan,” tambahnya.

Ia juga menjelaskan bahwa berbagai upaya telah dilakukan untuk menanggulangi curah hujan yang tinggi ini. Namun, menurutnya, diperlukan kerjasama antar lembaga untuk menangani permasalahan ini. “Ini kan [permasalahan] lintas sektor dan lintas daerah,” tambahnya.

Untuk mewujudkan swasembada pangan di Jawa Tengah. Distanbun mencanangkan program diversifikasi tanaman pangan. Selain itu, Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) juga diberikan kepada petani. “Klaim asuransi ada persyaratannya dan sudah kita sampaikan ke masyarakat bahwa kerusakan itu [klaimnya] 75 persen dari total lahannya,” jelasnya.

Bagi petani yang ingin mengajukan klaim AUTP, Herawati juga mengingatkan bahwa ada beberapa persyaratan lain yang mesti dipenuhi. Seperti usia tanaman ketika terdampak bencana banjir. “Kalau tanaman usianya baru setelah pembenihan, sudah disepakati kalau itu tidak dapat klaim,” ungkap Herawati.

Selain itu, kelompok tani yang mengajukan klaim juga mesti mengantongi rekomendasi dari petugas pertanian dan asuransi. Hal ini untuk memastikan bahwa lahan pertanian yang diajukan klaim benar-benar mengalami kegagalan panen.

Sebelumnya, bencana banjir terjadi di beberapa daerah di Jawa Tengah. Tingginya curah hujan menjadi penyebab utama banjir. Tercatat bencana banjir terjadi di daerah Kudus, Pati, Banyumas, hingga Purbalingga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper