Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sempat Longsor, Jalan Lingkar Kota Wonogiri Kini Kembali Normal

BPBD Provinsi Jawa Tengah mencatat setidaknya ada 678,738 lahan rawan longsor di Jawa Tengah. Masyarakat diminta untuk terus berhati-hati.
Ilustrasi/ANTARA-Yulius Satria Wijaya
Ilustrasi/ANTARA-Yulius Satria Wijaya

Bisnis.com, SEMARANG – Jalan Lingkar Kota Wonogiri yang sempat tertutup material tebing yang longsor pada pekan lalu (10/3/2021), kini sudah kembali normal.

“Sudah bisa dilalui kendaraan. Namun pengendara yang melintas harus hati-hati karena potensi longsor masih ada,” jelas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto.

Dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Bambang mengungkapkan bahwa longsor di Jalan Lingkar Kota Wonogiri terjadi karena beberapa sebab, salah satunya adalah tingkat kecuraman tebing di daerah tersebut. Sehingga, longsor bisa saja terjadi meskipun tidak ada hujan yang turun.

Lokasi Jalan Lintas Kota tersebut bisa [longsor] karena adanya rekahan, getaran karena beban pohon di atasnya juga mempengaruhi. Ketika pohon diterpa angin, tanah bisa gerak,” jelasnya.

Tak hanya di Wonogiri, secara umum, Provinsi Jawa Tengah termasuk wilayah yang rentan terjadi longsor. “Potensi ancaman bencana longsor di Jawa Tengah cukup tinggi,” jelas Dikki Rulli Perkasa, Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Provinsi Jawa Tengah, Senin (15/3/2021).

Kepada Bisnis, Dikki memaparkan bahwa ada 678,738 hektare lahan di Jawa Tengah yang berpotensi terjadi bencana longsor. Di Kabupaten Wonogiri sendiri, ada 53,765 hektare lahan yang rawan bencana longsor. Selain itu, di beberapa daerah lain seperti Kabupaten Cilacap, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Banjarnegara, luas lahan yang rawan longsor pun beragam.

Di Kabupaten Cilacap misalnya, tercatat ada 49,399 hektare lahan yang rawan longsor, sementara di Kabupaten Brebes luasnya mencapai 40,596 hektare. Kabupaten Banjarnegara juga berresiko tinggi mengalami bencana longsor. Pasalnya, ada 55,351 hektare lahan yang berresiko tinggi bencana longsor di daerah ini.

Masyarakat yang berdomisili pada daerah yang memiliki tingkat kerawanan bencana longsor diminta untuk meningkatkan kesiagaannya pada masa-masa saat ini. Khususnya pada kondisi hujan,” imbau Dikki.

Masyarakat juga bisa melaporkan kejadian bencana longsor kepada BPBD baik di tingkat Kabupaten / Kota ataupun tingkat Provinsi. Tak hanya itu, masyarakat juga bisa menyampaikan potensi bahaya bencana longsor ke BPBD sehingga dapat dilakukan pencegahan ataupun mitigasi. “Bilamana perlu, bisa dilakukan pemantauan rutin secara mandiri,” tambahnya.

Berdasarkan data BPBD Provinsi Jawa Tengah, per 1 Januari – 28 Februari 2021, ada 726 kejadian kebencanaan yang terjadi. Bencana longsor menjadi salah satu kejadian yang paling sering terjadi dengan total 370 laporan pada periode tersebut. Kabupaten Magelang dan Kota Semarang menjadi wilayah dengan intensitas kejadian kebencanaan tertinggi di Jawa Tengah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper