Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tradisi Dandangan Menjelang Ramadan di Kudus Ditiadakan

Kerumunan dipastikan sulit dibendung karena pengunjungnya berasal dari luar Kudus dan pintu masuknya juga banyak.
Wisatawan berjalan di kompleks Masjid Menara Kudus, di Desa Kauman, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (11/3/2021). Hari libur Isra Miraj dimanfaatkan wisatawan untuk berkunjung ke masjid peninggalan Sunan Kudus tersebut untuk beribadah dan belajar sejarah sekaligus ziarah ke makam Sunan Kudus yang terletak di sisi barat masjid itu./Antara-Yusuf Nugroho.
Wisatawan berjalan di kompleks Masjid Menara Kudus, di Desa Kauman, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (11/3/2021). Hari libur Isra Miraj dimanfaatkan wisatawan untuk berkunjung ke masjid peninggalan Sunan Kudus tersebut untuk beribadah dan belajar sejarah sekaligus ziarah ke makam Sunan Kudus yang terletak di sisi barat masjid itu./Antara-Yusuf Nugroho.

Bisnis.com, KUDUS - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memastikan meniadakan pelaksanaan Tradisi Dandangan yang biasanya dimeriahkan pasar malam untuk menyambut Ramadhan, mengingat masih masa pandemi dan daerah setempat juga masih berstatus zona oranye penularan Covid-19.

"Hasil rapat evaluasi, Pemkab Kudus tidak berani menyelenggarakan Tradisi Dandangan tersebut dengan berbagai pertimbangan," kata Pelaksana tugas Bupati Kudus Hartopo di Kudus, Rabu (17/3/2021).

Untuk menata pedagang, dia optimistis, bisa mengaturnya, sedangkan pengunjung yang berasal dari luar daerah dipastikan sulit dibendung.

"Kerumunan dipastikan sulit dibendung karena pengunjungnya berasal dari luar Kudus dan pintu masuknya juga banyak," katanya.

Meskipun demikian, Pemkab Kudus akan meminta hasil evaluasi soal penanganan Covid-19, termasuk peluang menyelenggarakan berbagai kegiatan, termasuk Tradisi Dandangan meskipun hasil evaluasinya tidak mungkin digelar.

Kepala Dinas Perdagangan Sudiharti sendiri mengakui masih menunggu petunjuk pimpinan sehingga hingga kini belum ada persiapan soal Tradisi Dandangan, meskipun pelaksanaannya tidak lama lagi.

Berdasarkan catatan Dinas Perdagangan Kudus, pedagang yang hadir di acara dandangan itu sekitar 90 persennya merupakan warga luar kota, termasuk pengunjungnya juga didominasi warga luar kota.

Pengalaman sebelumnya, tradisi dandangan mampu menampung 500-an pedagang, meliputi pedagang yang berjualan menempati gerai serta lesehan. Namun pada tahun sebelumnya ditiadakan karena pandemi.

Tradisi Dandangan di Kudus biasanya diramaikan dengan kirab Dandangan dengan menampilkan potensi budaya beberapa desa di Kudus dengan rute kirab di jalan-jalan protokol.

Setibanya di Alun-alun, peserta kirab melakukan adegan untuk menceritakan perkembangan Islam secara sederhana.

Seremonial tersebut biasanya ditutup dengan pemukulan bedug yang dilakukan oleh pejabat instansi terkait, sekaligus dimulainya awal bulan puasa Ramadan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper