Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pekan Kedua Ramadan, Stok Bahan Pokok di Yogyakarta Masih Mencukupi

Komoditas cabai rawit kini berada di harga Rp35.000 per kilogram. Sementara itu, daging dan telur ayam mengalami kenaikan Rp2.000.
Cabai /Bisnis-Bobi Bani
Cabai /Bisnis-Bobi Bani

Bisnis.com, YOGYAKARTA – Dinas Perdagangan (Dindag) Kota Yogyakarta memastikan stok dan harga kebutuhan pokok pada pekan kedua Ramadan masih aman.

“Sampai saat ini, ketersediaan bahan pokok masih stabil,” jelas Kepala Seksi Ketersediaan dan Pengendalian Harga Dindag Kota Yogyakarta, Evi Wahyuni, Selasa (20/4/2021) lalu.

Dalam keterangan resminya, Evi menjelaskan bahwa beberapa komoditas perlahan mulai mengalami penurunan harga, utamanya cabai rawit yang kini berada di harga Rp35.000 per kilogram. Sementara itu, harga daging dan telur ayam mengalami kenaikan Rp2.000. Namun, menurutnya, hal tersebut masih wajar.

“Selama Ramadan hingga hari raya [Lebaran] masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan bahan pokok yang dijamin aman. Adanya kenaikan daging ayam dan telur masih dikatakan sangat wajar,” jelasnya.

Untuk menjaga stabilitas harga, Dindag Kota Yogyakarta terus melakukan operasi pasar di beberapa titik. “Kita rutin melakukan operasi pasar, bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY dan Bulog. Kegiatan operasi pasar melihat komoditas seperti minyak goreng, gula pasir, dan terigu,” jelas Evi.

Sebelumnya, jelang Ramadan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DI Yogyakarta telah melakukan pemantauan harga dan ketersediaan stok bahan pangan pokok strategis. Pemantauan dilakukan di berbagai titik, mulai dari pasar tradisional hingga hipermarket. Titik pemantauan dilakukan di Pasar Imogiri, Superindo Kota Yogyakarta, Pasar Gamping, Pasar Argosari, dan Pasar Bendungan.

Sejak akhir Maret lalu, penurunan harga cabai rawit merah telah mulai terlihat. Pada pekan terakhir bulan Maret, harga Cabai mengalami penurunan Rp10.000 sehingga berada di Rp100.000 per kilogram.

Pedagang mengakui bahwa stok kebutuhan pokok di pasar masih mencukupi. Meskipun demikian, akibat pandemi, daya beli masyarakat mengalami penurunan hingga 50 persen.

Pada perkembangan lainnya, di Kota Semarang, minat belanja masyarakat justru dilaporkan mengalami kenaikan. “Menjelang hari Ramadan, perilaku konsumen mendadak berubah drastis. Dari biasanya konsumen berbelanja secukupnya untuk makan sehari-hari, ketika Ramadan berbelanja dengan anggaran yang lebih besar dan berusaha menyediakan porsi lebih dari biasanya,” jelas Sugeng Dilianto, Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan dan Stabilisasi Harga Dinas Perdagangan Kota Semarang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper