Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 Melonjak Usai Lebaran, Kudus Tambah Ruang Isolasi

Seiring dengan berakhirnya libur Lebaran, jumlah kasus Covid-19 mengalami peningkatan signifikan di sejumlah wilayah Jawa Tengah.
Anggota Satuan Tugas Jogo Tonggo saat memantau rumah karantina untuk warga yang nekat mudik di Desa Sidomulyo, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (29/4/2021)./Antararn
Anggota Satuan Tugas Jogo Tonggo saat memantau rumah karantina untuk warga yang nekat mudik di Desa Sidomulyo, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (29/4/2021)./Antararn

Bisnis.com, KUDUS – Kudus bakal menambah ruang isolasi bagi pasien seiring dengan peningkatkan kasus Covid-19 usai periode libur Lebaran 2021.

Hal tersebut disampaikan Bupati Kudus, H.M. Hartopo, saat meninjau kesiapan tenaga kesehatan dan ruang isolasi di RSUD dr. Loekmono Hadi, Jumat (21/5/2021). 

“Saya instruksikan untuk rumah sakit di Kabupaten Kudus baik lini 1, 2, dan 3 untuk menambah ruang isolasi bagi pasien Covid-19 dan saya tinjau sampai saat ini telah ditambahkan kapasitas ruang isolasi di RSUD dr. Loekmono Hadi dengan kapasitas 91 kamar,” jelasnya. 

Penambahan ruang isolasi tersebut dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 setelah libur Lebaran. Hingga saat ini, lonjakan masih terus terjadi.

“Untuk hari raya kemarin meningkat 150 persen, saat ini bisa mencapai 400 persen,” ungkap Hartopo dalam keterangan resminya.

Masyarakat, lanjut dia, masih abai dalam menerapkan protokol kesehatan. Kondisi itu menjadi penyebab utama penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kudus.

“Maka dari itu saya himbau silaturahim ke tempat sanak famili dihentikan dulu. Bisa diganti dengan telepon ataupun video call,” imbaunya. 

Pada perkembangan lainnya, di Kabupaten Banyumas, lonjakan kasus Covid-19 meningkatkan kebutuhan masyarakat akan darah plasma konvalesen. Bahkan, stok sempat dilaporkan habis pada Selasa (18/5/2021).

Berdasarkan laman resmi Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banyumas hingga Jumat (21/5/2021), stok darah plasma konvalesen di wilayah tersebut hanya tersedia 5 kantong yang terdiri atas 2 kantong darah golongan O dan 3 kantong golongan AB. Adapun, untuk golongan darah A dan B dilaporkan masih kosong.

Sebelumnya, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut kenaikan kasus Covid-19 di Jawa Tengah jadi yang tertinggi di Indonesia. Data hingga Senin (16/5/2021), kenaikan kasus Covid-19 di Jawa Tengah mencapai 2.739 kasus.

Laporan itu berbanding terbalik dengan tren nasional yang justru mengalami penurunan hingga 28,4 persen dibandingkan minggu sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper