Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Luncurkan Pembayaran QRIS untuk Pedagang Bakso di Semarang

Pemanfaatan pembayaran melalui QRIS oleh BI dilakukan untuk menghindari kontak fisik dalam bertransaksi.
Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat sosialisasi QRIS di Pasar Barito./Bisnis-Alif N.
Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat sosialisasi QRIS di Pasar Barito./Bisnis-Alif N.
Bisnis.com, SEMARANG - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jawa Tengah bekerjasama dengan Asosiasi Pedagang Mie Bakso (Apmiso) Jateng dan Link Aja mengadakan sosialisasi pembayaran melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) bagi pedangan Mie Bakso di Pasar Barito, Kota Semarang, Kamis (10/6/2021).
Adapun, QRIS merupakan standarisasi kanal pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. 
Pemanfaatan pembayaran melalui QRIS oleh BI dilakukan untuk menghindari kontak fisik dalam bertransaksi dan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Oleh sebab itu, penggunaan transaksi non tunai menjadi salah satu perhatian Bank Indonesia.
Kepala Tim Implementasi Kebijakan dan Pengawasan Bank Indonesia Jawa Tengah, Dwiyanto C. Sumirat mengatakan, program QRIS adalah solusi untuk menggerakkan ekonomi UMKM di Jateng dan Indonesia secara umum. Melalui QRIS, masyarakat bisa memesan dan melakukan pembayaran cukup menggunakan Smartphone.
"Jadi, meskipun ada PSBB dan pembatasan,  UMKM tetap bisa bertransaksi dengan QRIS dengan menggunakan smartphone masing-masing," katanya.
Dia mengatakan, pedagang UMKM yang sudah bergabung dengan QRIS di Jawa Tengah lebih dari 600.000 pengguna, sedangkan di Semarang ada 200.000 pengguna.
Pihaknya ingin UMKM di Jateng bisa naik kelas dan bisa bersaing di pasar. Menurutnya, cara penggunaan QRIS juga cukup efisien dengan menggunakan stiker kemudian di scan. 
"Kita bersama penyedia jasa pembayaran bisa melakukan pembayaran secara digital. Semua sudah ada tinggal diedukasi," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, digitalisasi 100 pedagang mi bakso di pasar Barito ini sebagai langkah upaya Pemkot Semarang bersama BI supaya pedagang bisa eksis berjualan meskipun saat pandemi Covid 19.
"Ini adalah upaya mengembangkan UMKM dari hulu ke hilir. Salah satunya pedagang mi bakso ini," ujarnya.
Plt Ketua Asosiasi Pedagang Mie Bakso Indonesia (Apmiso) Lasiman menyatakan, dukungan atas inovasi kanal pembayaran berupa QRIS. Dengan adanya QRIS, pedagang bakso dapat turut memanfaatkan digitalisasi dan terhindar dari risiko penyebaran virus. 
"QRIS bahkan dapat digunakan oleh pedagang mi bakso keliling karena tidak memerlukan sambungan listrik," tuturnya.
Ia menerangkan, seluruh pedagang mi dan bakso di Semarang akan memiliki QRIS. Sehingga warga Semarang tidak perlu repot membawa uang tunai jika ingin menikmati mi dan bakso di Semarang yang terkenal akan kelezatannya.
"Pedagang cukup menempelkan QRIS-nya di gerobak yang langsung dapat dipindai oleh pelanggan. Jadi transaksi lebih mudah dan aman menggunakan QRIS," katanya. (k28)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Alif Nazzala R.
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper