Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Strategi Jateng Tanggulangi Kemiskinan Ekstrem

Pengentasan kemiskinan ekstrem dilakukan dengan mengubah mindset para KPM.
Warga menyalakan kompor berbahan bakar biogas yang disuplai dari kandang Kelompok Tani Ternak Sapi Suprah, Desa Karangjambe, Wanadadi, Banjarnegara, Jateng, Kamis (2/9/2021)./Antara-Idhad Zakaria
Warga menyalakan kompor berbahan bakar biogas yang disuplai dari kandang Kelompok Tani Ternak Sapi Suprah, Desa Karangjambe, Wanadadi, Banjarnegara, Jateng, Kamis (2/9/2021)./Antara-Idhad Zakaria

Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggunakan strategi graduasi mandiri ekonomi untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem. Pemberdayaan masyarakat dengan sinergi lintas sektoral akan dilakukan selama tiga bulan ke depan di lima daerah prioritas.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Jateng, Harso Susilo, mengatakan di Jawa Tengah ada 859.288 keluarga penerima manfaat (KPM).

“Kita pakai strategi graduasi ekonomi mandiri, jadi kita melakukan pemberdayaan masyarakat melalui sinergitas program lintas sektoral secara berkelanjutan,” ujar Harso saat bertemu dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Rabu (29/9/2021).

Dengan cara itu, lanjut Harso, pengentasan kemiskinan ekstrem dilakukan dengan mengubah mindset para KPM. Mereka yang selama ini menerima bansos dan lainnya, dilatih keterampilan tangan hingga wirausaha.

Kepada Harso, Ganjar meminta agar strategi tersebut segera diterapkan di lima daerah prioritas yang disorot pemerintah pusat. Sehingga target menanggulangi kemiskinan ekstrem di sana dapat selesai dalam tiga bulan.

“Kalau tiga bulan, ini tadi diperintahkan di 5 lokasi uji coba bisa. Tiap bulan setelah kita bantu nanti dua bulan kita evaluasi pendapatannya meningkat atau tidak, dengan kroyokan SKPD. Setelah bekerja di rumah mereka nganggur nggak? Kalau nganggur itu dari Dishanpan itu ada desa mandiri pangan, bantuan ternak, dan juga bibit benih pekarangan, dinas perikanan ada lele dan hiu, paus dan ubur-ubur,” kata Harso.

Harso mengatakan, dengan cara itu juga pihaknya menargetkan penanggulangan kemiskinan ekstrem di Jateng dalam dua tahun.

“Yang penting mereka ada masukan pendapatan. Sehingga dengan garis kemiskinan mereka di atas 500 ribu, mereka sudah lepas dari garis kemiskinan. Dari hitungan kami dengan peningkatan pendapatan bisa terlihat di dua tahun. Dua tahun itu karena se-Jawa Tengah 800an ribu itu sekian yang disasar, karena secara bertahap merubah mindset mereka untuk mandiri, tidak hanya zona nyaman menerima bansos,” kata Harso.(k28)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Alif Nazzala R.
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper