Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produk Furnitur Jateng Tembus Pasar Belgia

Permintaan terhadap produk UMKM Jateng juga datang dari Jepang dan Australia.
Kontainer berisi produk furnitur dan home decor buatan UMKM Jawa Tengah yang akan dikirimkan ke Belgia. - BISNIS/Muhammad Faisal Nur Ikhsan
Kontainer berisi produk furnitur dan home decor buatan UMKM Jawa Tengah yang akan dikirimkan ke Belgia. - BISNIS/Muhammad Faisal Nur Ikhsan

Bisnis.com, SEMARANG – Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Dinkop-UMKM) Provinsi Jawa Tengah bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jawa Tengah melepas produk furnitur dan home décor asal Jawa Tengah ke Belgia. Seremoni pemberangkatan ekspor dilakukan di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang pada Jumat (29/10/2021).

Ema Rachmawati, Kepala Dinkop-UMKM Provinsi Jawa Tengah, mengatakan bahwa produk-produk UMKM asal Jawa Tengah tersebut akan dipamerkan selama 12 bulan di Belgia. Kegiatan tersebut merupakan buah kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, dan Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Jawa Tengah.

Pelepasan ekspor ini merupakan tahap pertama dari program ekspor furnitur UMKM Jawa Tengah. Produk yang diekspor meliputi furnitur yang diproduksi oleh 5 UMKM, serta produk home decor yang diproduksi oleh UMKM asal Salatiga.

“Biaya yang dibutuhkan untuk pameran selama setahun ini sekitar EUR 14.818 atau Rp2,49 miliar. Sementara itu shipping cost dibiayai oleh Bank Indonesia,” ujarnya, Jumat (29/10/2021). 

Selain Belgia, produk-produk UMKM asal Jawa Tengah juga bakal merambah pasar internasional lainnya. Ema mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tengah menjalin kerja sama untuk memasarkan produk makanan dan kerajinan hasil produksi UMKM Jawa Tengah ke Osaka, Jepang. 

Tak hanya ke Negeri Sakura, produk UMKM asal Jawa Tengah juga akan banyak diminati di Sydney, Australia. Ema menuturkan bahwa saat ini Australia telah mengajukan permintaan 1 kontainer makanan asal Indonesia dengan perincian 25 persen cabai merah beku, 10 persen pete, dan sisanya berupa daun singkong, singkong, jengkol, dan ikan kakap putih. 

“Ini sedang kami kumpulkan semua, saya sudah koordinasi dengan Dinas Pertanian, mereka sedang mengumpulkan sesuai keinginan. Yang ikan akan kami hubungkan dengan Dinas Perikanan,” jelas Ema.

Ema menyebut bahwa hingga saat ini produk UMKM asal Jawa Tengah sudah banyak dicari di luar negeri. Meskipun demikian, pelaku UMKM kerap kali terkendala masalah modal untuk memenuhi permintaan tersebut. “Permintaannya banyak, cuma UMKM kekurangan modal. Untuk ekspor saat ini dibutuhkan Rp600 juta, kita tidak mungkin cepat menyiapkan kredit, karena Desember harus bisa pameran,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper