Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menakar Prospek Sport Tourism di Jateng

Pengembangan sport tourism wajib menyesuaikan dengan kondisi dan daya tarik wisata yang ada.
Bagian dalam Stadion Jatidiri, Semarang, setelah direnovasi. - BISNIS/Muhammad Faisal Nur Ikhsan
Bagian dalam Stadion Jatidiri, Semarang, setelah direnovasi. - BISNIS/Muhammad Faisal Nur Ikhsan

Bisnis.com, MAGELANG - Pengembangan wisata olahraga atau Sport Tourism jadi salah satu fokus pemerintah, tak terkecuali di Jawa Tengah. Segmen wisata tersebut dinilai kian relevan dan berpeluang cerah di masa pandemi Covid-19.

"Prospeknya luar biasa, sangat menjanjikan. Di Jawa Tengah sendiri, baik event nasional atau bulanan bisa dilakukan dan sangat manageable," jelas Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah, Sinoeng Noegroho Rachmadi, Sabtu (30/10/2021) malam.

Kepada Bisnis, Sinoeng mengungkapkan bahwa di Jawa Tengah ada beberapa gelaran wisata olahraga yang sudah berhasil dan bisa dijadikan inspirasi. Salah satunya di Kawasan Borobudur.

"Akhir November ini akan ada Borobudur Marathon, awal November juga ada Tour de Borobudur. Itu melibatkan pesepeda dan pelari profesional. Pelaksanaannya tetap hybrid, meskipun saat ini jumlah peseratnya kita tingkatkan," jelas Sinoeng.

Meskipun menjanjikan, Sinoeng menjelaskan bahwa pengembangan wisata olahraga tak bisa dilakukan secara serampangan. Diperlukan ketelitian dan kepekaan khusus dalam melihat peluang pengembangan destinasi wisata yang ada.

"Semuanya tergantung kepeminatan, Anda mau mengembangkan sport seperti apa? Kalau kemudian muncul inisiasi ketertarikan pada cabang olahraga selain lari dan sepeda kenapa tidak? Tinggal disesuaikan dengan destinasinya. Jangan sampai menggelar sport event yang tidak ada hubungannya dengan destinasi wisata, harus related," jelas Sinoeng.

Sinoeng juga menjelaskan bahwa penyelenggara event olahraga juga mesti memperhatikan kenyamanan dan keamanan peserta. Hal tersebut dinilai penting untuk menjaga kualitas layanan destinasi wisata sekaligus mempromosikannya ke khalayak umum.

"Jangan sampai juga pelaku olahraga itu merasa tidak nyaman, karena mereka berolahraga ada semacam faktor relaksasi, ingin santai, ingin menikmati," jelas Sinoeng.

Secara terpisah, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, menyebut bahwa pengembangan Sport Tourism mesti dilakukan dengan mempertimbangkan potensi yang dimiliki tiap-tiap daerah.

"Sport Tourism ini kalau bisa harus dikemas dengan baik, ada tempat olahraga, ada wisata, dan ada tempat belanja dan kulinernya. Serta kebersihannya harus benar-benar dijaga dengan baik," jelas Zainudin saat melakukan kunjungan ke GOR Bahurekso, Kabupaten Kendal, pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper