Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tragis, Seorang Ibu Tiga Anak di Klaten Tewas Diracun Kakak Ipar, Ini Ceritanya

Seorang ibu tiga anak di Klaten tewas diracun oleh kakak iparnya sendiri. Motif pelaku karena dendam dengan suami korban.
Garis polisi/Ilustrasi
Garis polisi/Ilustrasi

Bisnis.com, SOLO - Nasib nahas dialami Hany Dwi Susanti (28) warga Desa Taji, Kecamatan Juwiring, Klaten, Jawa Tengah.

Pasalnya, ibu tiga anak itu tewas mengenaskan setelah menenggak minuman yang telah dicampur racun apotas oleh kakak iparnya sendiri bernama Sarbini (40), Senin (1/11/2021).

Dari informasi yang dihimpun, kejadian itu berawal saat korban merasa haus setelah mencari sayuran dari luar rumah.

Setibanya di rumah, korban langsung mencari minuman air putih yang disimpannya di dalam kulkas.

Tak lama kemudian, korban mengaku ke suaminya bahwa air putih yang diminum rasanya pahit. Selanjutnya korban pingsan.

Sang suami, Sigit saat mengetahui kondisi istrinya pingsan sontak panik dan langsung minta pertolongan kepada kerabatnya yang tinggal di sekitar. Namun nahasnya, nyawa korban tak berhasil diselamatkan.

Di tengah kondisi berduka itu, Sigit penasaran dengan air minum yang ditenggak istrinya tersebut.

Lalu Sigit mencicipi air tersebut dan ternyata merasakan hal aneh. Sebab, air putih yang disimpan di kulkas itu terasa getir dan menyebabkan panas di mulut.

Di saat itulah, muncul kecurigaan bahwa istrinya meninggal dunia karena diracun.

“Di dalam kulkas itu ada minuman es teh dan enam botol berisi air putih [termasuk air mineral]. Rinciannya ada dua botol air mineral, satu botol air, dua botol tupperware berisi air putih, dan es teh,” kata Sigit dikutip dari Solopos, Selasa (2/11/2021) pagi.

Karena adanya kejanggalan itu, pihak keluarga melaporkannya ke polisi.

Setelah itu, polisi langsung melakukan pendalaman penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara.

Dari hasil penyelidikan itu, diketahui jika minuman yang ditenggak korban ternyata beracun karena mengandung apotas. Hasil autopsi jenazah korban juga menunjukkan hal serupa.

Pelaku kakak ipar

Tak lama setelah melakukan penyelidikan, polisi mengamankan Sarbini yang tak lain adalah kakak ipar korban.

Pelaku ditangkap di tempat persembunyiannya di Wonogiri. Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku mengakui perbuatannya.

Namun demikian, ia mengakui jika korban yang dibidik merupakan salah sasaran. Sebab, yang ingin dibunuh dengan minuman beracun itu adalah suami korban.

Alasannya karena dendam dan cemburu. Sebab, istrinya sempat diboncengkan suami korban tanpa izin.

“Saya sendiri diancam Sigit selaku suami korban [untuk dibunuh]. Istri saya pernah diboncengkan Sigit sudah lama [sebelum pisah ranjang empat bulan lalu]. Menurut agama enggak boleh [orang lain memboncengkan istri tersangka],” kata Sarbini, saat jumpa pers di Mapolres Klaten, Rabu (3/11/2021).

Keterangan polisi

Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo, mengatakan tersangka membeli satu bungkus yang berisi empat butir apotas tak jauh dari rumah tersangka. 

Selanjutnya, butiran apotas itu ditumbuk sebelum dicampur air dan dimasukkan ke dalam botol berisi air yang disimpan di kulkas di dalam rumah korban.

Tersangka masuk ke rumah korban pembunuhan saat kondisi rumah tersebut sepi, Minggu (31/10/2021).  Sebelum pembunuhan, tersangka dengan korban dan keluarganya sempat cekcok masalah keluarga, Kamis (28/10/2021). Sehari setelah cekcok, tersangka memiliki niat membunuh Sigit selaku suami mendiang Hany Dwi Susanti.

“Tersangka masuk ke rumah korban dari pintu belakang yang tak dikunci [rumah dalam kondisi kosong]. Setelah Hany Dwi Susanti meninggal dunia, tersangka sempat melayat hingga ke pemakaman,” katanya.

Hal senada dijelaskan Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Guruh Bagus Eddy Suryana dan Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo. Motif tersangka menghabisi korban bermula dari rasa dendam yang dimiliki tersangka ke Sigit (suami korban).

Dalam menjalankan aksinya, tersangka melakukan sendiri tanpa bantuan siapa pun.

“Tersangka bekerja sebagai buruh harian lepas. Di awal kejadian, warga setempat mengira korban meninggal dunia dalam kondisi wajar. Memang, secara kasat mata terlihat wajar. Tapi hasil autopsi ada indikasi keracunan dan memang ditemukan korosit di lidah dan tenggorokan. Suami korban pun sempat merasakan racun itu [apotas] dan merasakan kejang otot hingga dibawa ke rumah sakit (RS),” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Solopos.com

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper