Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Investasi Kota Semarang Lampaui Target

Meskipun demikian, hingga pengujung 2021, penerimaan PAD masih di bawah tahun 2020.
Lawang Sewu, salah satu ikon Kota Semarang.
Lawang Sewu, salah satu ikon Kota Semarang.

Bisnis.com, SEMARANG – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang mencatat sejumlah indikasi pemulihan ekonomi di Kota Lumpia tersebut. Meskipun masih berjalan lambat, realisasi investasi, indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengalami perbaikan di tahun 2021. 

“Laju inflasi kita sampai kuartal III/2021 sebesar 1,14 persen. Terhadap provinsi dan pusat, laju pertumbuhan di Kota Semarang lebih terkendali,” jelas Bunyamin, Kepala Bappeda Kota Semarang, dalam acara Semarang City Outlook 2022 yang digelar pada Kamis (23/12/2021). 

Bunyamin menambahkan kinerja positif di tahun 2021 juga terlihat pada capaian realisasi investasi di Kota Semarang. Realisasi investasi pada kuartal IV/2021 tercatat mencapai Rp22,2 triliun, sudah melampaui target 2021 yang ditetapkan Rp21,9 triliun. 

TPT di Kota Semarang yang pada tahun 2020 berada di angka 9,57 poin kini perlahan telah menunjukan perbaikan. Meskipun masih di kisaran 9,5 poin, namun TPT Kota Semarang pada tahun ini telah mengalami penurunan tipis di angka 9,54 poin. 

“Indeks Pembangunan Manusia kita juga sudah pada posisi 83,55 poin di tahun 2021. Juga relative sudah cukup bagus, meskipun belum jadi yang terbaik karena Kota Salatiga IPM-nya di 83,60 poin,” tambah Bunyamin. 

Pemulihan perekonomian Kota Semarang juga didorong oleh sejumlah program dan kerjasama yang dijalin sepanjang tahun 2021. Pada sektor pariwisata misalnya, Kota Semarang menjalin kerjasama pariwisata dengan Kota Yogyakarta. 

Selain sektor pariwisata, sejumlah agenda tahunan juga digelar untuk menggeliatkan perekonomian Kota Semarang di tengah kondisi pandemi. Gelaran seperti Semarang Great Sale, Pasar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Tematik, hingga Festival Kota Lama kembali digelar meskipun masih dibatasi dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Sayangnya, gejala pemulihan masih belum begitu terasa pada penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Semarang. “Masih terjadi kontraksi untuk realisasi pendapatan daerah. Sampai 22 Desember 2021, angka realisasinya masih di bawah tahun 2020. Jadi kita masih berjuang keras ini,” jelas Bunyamin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper