Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sawah Kian Menyusut, Ini Solusi dari Wakil Wali Kota Semarang

Hevearita Gunaryanti Rahayu, Wakil Wali Kota Semarang, mengajak masyarakat untuk menanam padi dalam pot.
Ilustrasi - Orang-orangan pengusir burung di sawah/Wikipedia
Ilustrasi - Orang-orangan pengusir burung di sawah/Wikipedia

Bisnis.com, SEMARANG - Lahan sawah di Kota Semarang kian menyusut. Imbasnya, produksi padi ikut mengalami penurunan.

Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, Hevearita Gunaryanti Rahayu Wakil Wali Kota Semarang, punya solusi yang cukup unik.

"Saya ingin mengajarkan kepada anak-anak kita, junior-junior, atau generasi yang akan datang. Bahwa menanam padi ini tidak harus turun ke sawah, jadi menanam padi itu bisa di dalam pot," ucapnya pada Jumat (21/1/2022).

Hevearita mengungkapkan bahwa langkahnya untuk menanam padi dalam pot sudah dimulai sejak setahun yang lalu. Hingga saat ini, setidaknya Wakil Wali Kota Semarang itu telah 4 kali memanen padi yang ditanamnya. Hevearita juga menanam beberapa jenis varietas padi untuk mengetahui pasti jenis-jenis yang memang cocok ditanam dalam pot.

Dalam diskusi virtual yang digelar Dinas Pertanian Kota Semarang, Hevearita menjelaskan bahwa menanam padi dalam pot jauh lebih praktis. "Kita tidak harus turun ke sawah," ucapnya.

Meskipun demikian, Hevearita juga menjelaskan bahwa tidak semua varietas padi bisa ditanam ke dalam pot. Selain itu, menanam padi di dalam pot juga perlu kehati-hatian, karena diperlukan perhatian khusus di musim-musim tertentu. "Memang ada beberapa tantangan, kalau musim panas ini padinya bagus-bagus, cuma harus rutin penyiraman," jelasnya.

Hevearita menambahkan bahwa di musim penghujan, padi yang ditanam di dalam pot tidak memerlukan penyiraman yang intensif. Namun demikian, ada tantangan lain yang mesti siap dihadapi. "Mulai musim hujan ini [datang hama] walang sangit, kalau burung malah gak itu," jelasnya.

Kian menyusutnya lahan sawah di Kota Semarang memang telah menjadi persoalan serius. Bahkan, secara luas, penyusutan juga terjadi di tingkat provinsi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah, sepanjang 2018-2020 produksi beras di wilayah tersebut mengalami penurunan.

Pada 2018, kapasitas produksi beras di Jawa Tengah bisa menyentuh angka 10.499.588 ton. Tahun-tahun berikutnya, angkanya menyusut dari 9.655.653 ton pada 2019 hingga 9.586.910 ton pada 2020.

Di Kota Semarang, luas sawah tercatat mengalami penyusutan yang signifikan. Dimana pada 2018 luasannya masih berkisar di 4.962 hektare. Kemudian, pada 2019, luas panen menyusut sekitar 755 hektare atau tersisa 4.207 hektare. Pada 2020, BPS Provinsi Jawa Tengah mencatat luasan yang tersisa tinggal 4.165 hektare.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper