Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Kebutuhan Pokok Jelang Nataru di Jateng Aman

Ketersediaan komoditas pangan masih mencukupi, namun demikian pergerakan harga mulai terjadi seiring mendekati momen Nataru.
Pedagang merapikan dagangannya di salah satu pasar tradisional di Bogor, Jawa Barat, Senin (21/11). Bank Indonesia (BI) melaporkan consensus forecast pada November 2022 menunjukkan ekspektasi inflasi pada akhir 2022 masih tinggi yakni di level 5,9% (year-on-year/yoy). JIBI/Bisnis/Abdurachman
Pedagang merapikan dagangannya di salah satu pasar tradisional di Bogor, Jawa Barat, Senin (21/11). Bank Indonesia (BI) melaporkan consensus forecast pada November 2022 menunjukkan ekspektasi inflasi pada akhir 2022 masih tinggi yakni di level 5,9% (year-on-year/yoy). JIBI/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, SEMARANG - Mendekatnya momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mulai berimbas pada pergerakan harga sejumlah barang kebutuhan pokok di Jawa Tengah.

Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar dan kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, kenaikan harga secara month-to-month per 7 Desember 2022 masih cukup variatif. Kenaikan terendah tercatat pada komoditas gula pasir yang naik 0,75 persen, sementara kenaikan tertinggi terjadi pada komoditas cabai rawit merah sebesar 44,12 persen.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah Muhammad Arif Sambodo mengungkapkan bahwa dari laporan Badan Urusan Logistik (Bulog) Jawa Tengah ketersediaan beras masih berada di batas aman. Selain beras, ketersediaan minyak goreng dan beberapa komoditas pokok lainnya juga masih mencukupi.

"Memang ada tarikan harga untuk beberapa komoditas itu. Tetapi stok sampai saat ini masih stabil," jelas Arif saat dihubungi Bisnis pada Kamis (8/12/2022).

Arif menjelaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah masih bakal terus melakukan operasi pasar murah di sejumlah titik untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok tersebut. Koordinasi dan kerja sama dengan Bulog Jawa Tengah juga terus dijalin untuk memastikan ketersediaan barang.

"Melalui gudang, distributor Bulog di pasar-pasar. Ini khususnya untuk beras, karena pengaruhnya terhadap inflasi cukup tinggi," jelas Arif.

Selain untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan masyarakat Jawa Tengah akan komoditas pokok, operasi pasar murah itu juga memang secara khusus dilakukan untuk mengerem laju inflasi daerah yang dikhawatirkan terus merangkak naik. "Paling tidak meskipun harganya sudah naik tapi tidak ada lonjakan harga lebih lanjut," jelas Arif.

Sebagai informasi, kenaikan harga dari sejumlah barang kebutuhan pokok telah memberikan kontribusi bagi laju inflasi Jawa Tengah pada November 2022 lalu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah, inflasi pada periode tersebut berada di angka 0,15 persen. Inflasi pada tahun kalender di Jawa Tengah bahkan telah mencapai 5,14 persen.

Kenaikan harga telur ayam ras, minyak goreng, rokok kretek filter, dan tomat menjadi beberapa penyumbang inflasi Jawa Tengah pada November 2022 lalu. Adapun sumbangan inflasi terbesar datang dari kenaikan harga tiket angkutan udara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper