Bisnis.com, SEMARANG - Kemacetan lalu lintas ternyata tak hanya terjadi di Jakarta. Ternyata Jawa Tengah pun mengalami masalah yang sama.
Kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah menyoroti kemacetan lalu lintas di sejumlah daerah yang cenderung meningkat pada beberapa waktu terkahir.
"Kemacetan masih menjadi salah satu persoalan utama transportasi di Jateng, terutama di kota-kota besar," kata Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah Hadi Santoso di Semarang, Jumat (27/4/2018).
Ia mengakui jika pengelolaan transportasi di Jateng masih menyimpan segudang permasalahan, bahkan yang menjadi utama permasalahan transportasi masih mengenai seputar kemacetan.
Menurut dia, tingginya tingkat kemacetan di jalan raya yang disebabkan sejumlah hal seperti kapasitas jalan yang tidak sebanding dengan volume kendaraan.
Banyaknya jalur perlintasan sebidang dengan jalur kereta api, tingginya penggunaan ruang parkir di bahu jalan dan belum terkoordinasinya manajemen antarpersimpangan jalan menjadi pelengkap persoalan transportasi di Jawa Tengah.
"Pada level nasional, Kota Semarang masuk dalam sepuluh kota yang mengalami permasalahan kemacetan tertinggi," ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.
Ia mengungkapkan, masalah lain yang cukup krusial adalah konektivitas antarwilayah yang ditandai dengan lemahnya pelayanan antarmoda transportasi yang menghubungkan pelabuhan, bandara, terminal, dan stasiun.
"Ditambah dengan belum optimalnya tingkat pelayanan angkutan umum sebagai penghubung pusat kegiatan strategis menjadi keruwetan berkepanjangan di Jawa Tengah, padahal, transportasi menjadi penunjang utama pertumbuhan ekonomi suatu daerah," katanya.
Disisi lain, kata Hadi sebenarnya simpul untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui transportasi kewilayahan di Jawa Tengah sebenarnya sudah diatur.