Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Ramadan, DIY Waspadai Peningkatan Harga Kebutuhan Pokok

Jelang Ramadan, harga kebutuhan pokok di Yogyakarta relatif terkendali, tetapi perlu diwaspadai kecenderungan peningkatan harga.
Susana di pasar tradisional di Jakarta./ JIBI-Abdullah Azzam
Susana di pasar tradisional di Jakarta./ JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, YOGYAKARTA -- Jelang Ramadan, harga kebutuhan pokok di Yogyakarta relatif terkendali, tetapi perlu diwaspadai kecenderungan peningkatan harga.

Potensi naiknya harga dipengaruhi pola siklikal peningkatan permintaan masyarakat jelang Ramadhan, khususnya pada bahan makanan seperti telur ayam ras, daging ayam ras, dan bawang putih.

Peningkatan harga telur ayam ras terjadi sejak seminggu terakhir karena tingginya kebutuhan masyarakat untuk membuat kue kering sebagai hantaran Lebaran.

Sejalan dengan peningkatan telur ayam ras, naiknya harga daging ayam ras dipicu meningkatnya kebutuhan masyarakat khususnya hotel, restoran dan katering (horeka) di tengah dua kali libur panjang pada akhir pekan secara berturut-turut. Adapun, peningkatan harga bawang putih dipengaruhi masih rendahnya pasokan impor di pasaran.

Sementara itu, beberapa harga bahan makanan lain tercatat relatif stabil seperti beras, bawang merah, dan cabai. Pemantauan harga-harga ini dilakukan di lima pasar utama di seluruh kabupaten/kota DIY, yaitu Pasar Beringharjo Yogyakarta, Pasar Godean Sleman, Pasar Wates Kulon Progo, Pasar Bantul, dan Pasar Argosari Gunung Kidul.

Berdasarkan siaran pers Bank Indonesia, Sabtu (12/5/2018), pantauan harga dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 7-11 Mei 2018 jelang Ramadhan dan Idul Fitri 1439 H. Selain memantau harga, kunjungan ke sejumlah pasar bertujuan meninjau ketersediaan pasokan bahan pangan.

Untuk mengendalikan harga jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2018, Bank Indonesia dan TPID DIY akan selalu memonitoring perkembangan harga dan ketersediaan pasokan melalui koordinasi dengan Satgas Pangan, BINDA DIY, dan BPOM DIY. TPID DIY bersama Bulog akan melakukan operasi pasar secara struktur atas kurangnya pasokan barang-barang di pasar.

TPID DIY juga bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY dan Bulog menggelar pasar murah/bazaar di kantong-kantong masyarakat yang membutuhkan pangan murah serta bekerja sama dengan BKPP dan Bulog mengoptimalisasikan Toko Tani Indonesia, Toko Tani Center, dan Rumah Pangan Kita hingga ke pelosok-pelosok untuk menjamin ketersediaan pasokan pangan bagi seluruh masyarakat DIY.

Sebelumnya, TPID Kota Yogyakarta meresmikan Angkringan Segoro Amarto di Pasar Demangan pada Minggu, (13/5/2018) dalam rangka mendirikan price reference store, yaitu angkringan yang akan menjual barang-barang pangan dengan harga yang akan menjadi acuan bagi pedagang pasar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper