Bisnis.com, BOYOLALI—Desa Tlogolele Kecamatan Selo membutuhkan bantuan peralatan untuk keperluan penanganan pengungsi bencana alam. Kebutuhan tersebut berupa tikar, matras, peralatan dapur, perlengkapan makan, tenda, dan peralatan kesehatan.
Kebutuhan tersebut muncul dalam rembuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah (Jateng), BPBD Boyolali dan tim siaga desa Tlogolele, Selasa (23/5) di balai desa setempat.
Sementara itu, BPBD Jateng langsung merespons kebutuhan tersebut dengan mengirimkan bantuan ke BPBD Boyolali, Rabu (24/5/2018).
“Bantuan ini sesuai dengan kebutuhan di lapangan hasil rembuk BPBD Jateng dengan BPBD Boyolali serta tim siaga desa Tlogolele tadi malam [Selasa malam]. Kami langsung merespons berupa alat-alat logistik dan sudah sampai di sini,” ujar Kasi Peralatan BPBD Provinsi Jawa tengah Iwan Budianto, saat ditemui di sela-sela penyerahan bantuan di Markas BPBD Boyolali, Rabu.
Dia berharap bantuan ini bisa membantu penanganan pengungsi di Tlogolele.
Untuk diketahui, warga Tlogolele sempat mengungsi ke tempat penampung pengungsian sementara (TPPS) setempat akibat adanya erupsi freatik, Senin (21/5). Keesokan harinya atau Selasa (22/5) warga sudah merasa tenang sehingga mereka kembali ke rumah masing-masing.
Budi menambahkan, selain bantuan peralatan tersebut, pihaknya juga menyerahkan bantuan 11.000 masker bagi warga Boyolali untuk mengantisipasi dampak letusan gunung Merapi. “Boyolali sudah kami serahkan 11.000 masker dan untuk Klaten juga sudah kami berikan sebanyak 20.000 buah dan Magelang 10.000 buah,” imbuhnya.
Warga Dusun Stabelan Desa Tlogolele Selo Kabupaten Boyolali yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III diminta lebih waspada, Gunung Merapi yang kembali mengeluarkan suara bergemuruh saat terjadi letusan freatik Rabu, sekitar pukuk 03.31 WIB.
"Kami sudah meminta warga Dusun Stabelan lebih waspada, dan meningkatkan ronda malam yang bergilir oleh tim siaga desa (TSD)," kata Kepala Desa Tlogolele Widodo.
Widodo mengatakan warga Stabelan yang tinggalnya berjarak sekitar 3,5 kilometer dari puncak Merapi tersebut sempat mengungsi di tempat penampungan Sementara (TPS), pada Senin (21/5), tetapi mereka sudah kembali pulang ke rumah