Bisnis.com, BANJARNEGARA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa pergerakan abu vulkanik akibat letusan freatik Gunung Merapi mengarah ke Barat Daya.
"Berdasarkan analisa citra satelit cuaca Himawari untuk wilayah sekitar Gunung Merapi, pergerakan abu vulkanik ke Barat Daya," kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie di Banjarnegara, Kamis (24/5/2018).
BMKG, kata dia, memprakirakan sebaran abu vulkanik mencapai wilayah Kulon Progo bagian Selatan.
BMKG terus memantau kondisi cuaca di sekitar Gunung Merapi, termasuk sebaran abu vulkanik.
Setyoajie juga kembali mengingatkan masyarakat agar tidak panik dan tetap tenang, serta selalu waspada dalam beraktivitas.
Selain itu, disarankan untuk menggunakan masker dan kacamata sebagai upaya antisipasi jika warga beraktivitas di luar ruangan.
Baca Juga
Dan yang terpenting adalah tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab atau berita hoaks dan tetap pantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi melalui berita dan sumber informasi terpercaya seperti BPPTKG, BMKG, BNPB dan BPBD.
Sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyatakan telah terjadi letusan di Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis pukul 10.48 WIB dengan tinggi kolom letusan 1.500 meter.
"Terjadi letusan di Merapi jam 10.48 WIB durasi dua menit, amplitudo maksimal 44 mm, tinggi kolom letusan 1.500 m diamati dari PGM Selo," tulis akun twitter resmi BPPTKG.
Sebelumnya, Gunung Merapi yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah juga telah mengalami letusan pada Kamis (24/5/2018) pukul 02.56 WIB dengan durasi empat menit dengan tinggi kolom letusan mencapai 6.000 meter. Pijar merah juga sempat terpantau saat terjadi letusan tersebut.