Bisnis.com, BOYOLALI - Kondisi Gunung Merapi hingga saat ini masih harus diwaspadai.
Itu sebabnya warga yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) lereng Gunung Merapi di wilayah Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, diimbau tetap waspada saat merayakan Lebaran
Imbauan itu disampaikan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompinca) Selo.
"Kami mengimbau warga di daerah KRB Merapi yang hendak berlebaran di kampung halaman tetap waspada memantau perkembangan Merapi," kata Camat Selo Jarot Purnomo, di Boyolali, Senin (11/6/2018).
Menurut Jarot Purnomo warga bisa memantau langsung kondisi puncak Merapi dan meminta informasi dari instansi terkait soal perkembangannya. Kondisi Merapi hingga kini statusnya tetap waspada.
Jarot mengatakan pihaknya berharap warga yang mudik ke wilayah Selo atau melintas jalur wisata Solo-Selo-Borobudur (SSB) tetap berhati-hati karena jalan itu merupakan jalur alternatif.
Warga setibanya di kampung halaman Kecamatan Selo agar menjaga kesehatan karena abu erupsi Merapi sangat mengganggu terutama pernapasan dan penglihatan.
"Kami melarang masyarakat untuk sementara mendaki Merapi sampai dinyatakan aman dalam level normal kembali. Pendakian ke puncak ditutup sejak Merapi Meletus," katanya.
Menyinggung rencana kegiatan Lebaran, Jarot menjelaskan pihaknya sesuai keputusan Pemerintah akan melaksanakan Salat Idulfitri yang akan digelar di lapangan Desa Samiran Kecamatan Selo, Jumat (15/6/2018).
warga yang tinggal di wilayah KRB seperti Desa Tlogolele Selo Boyolali tetap berlebaran di kampung halaman dan mereka seperti biasa setelah menjalankan Salat Idulfitri bersilatuhrami ke sanak saudara, teman, dan para tetangga.
Menurut Kepada Desa Tlogolele Widodo berlebaran di kampung halaman masing-masing seperti adat jawa mereka saling bermaaf-maafan usai Salat Idulfitri. Namun, warga tetap diminta waspada karena Merapi statusnya waspada.
"Warga Lebaran di kampung halaman dan mereka diimbau tetap waspada," kata Widodo.
Kepala BPBD Boyolali Bambanga Sinungharjo mengatakan meskipun Merapi statusnya waspada, tetapi warga Tlogolele sudah tidak ada di tempat pengungsian sementara dan mereka sudah kembali ke rumah masing-masing. Namun, pihaknya tetap mengimbau warga tetap berhati-hati dan waspada terhadap perkembangan Merapi.
Kepala Polres Boyolali AKBP Aries Andhi mengatakan para pemudik yang mengarah ke Magelang dan sekitarnya dapat memanfaatkan jalur alternatif SSB.
"Pemudik selama tidak terjadi gangguan Merapi, jalur itu bisa digunakan dan kondisi jalan cukup mulus," kata Kapolres.