Bisnis.com, PURWOKERTO — Asosiasi Perberasan Banyumas (APB) optimistis harga beras khususnya di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, stabil karena saat sekarang sedang memasuki masa panen dan hasil panennya tergolong bagus.
"Kalau kita lihat di lapangan, panen 'sadon' (panen saat musim kemarau, red.) ini tampaknya cukup berhasil karena dari beberapa wilayah yang memasuki panen itu serangan hamanya minim sehingga produknya bagus. Itu akhirnya berpengaruh terhadap harga beras tetap stabil," kata Sekretaris APB Fatkhurrohman di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu (4/7/2018).
Menurut dia, pihaknya selaku mitra kerja Bulog hingga saat ini masih melakukan pembelian beras dari petani untuk disetorkan ke gudang-gudang Bulog Subdivisi Regional Banyumas. Bahkan, kata dia, hingga saat ini Bulog masih memberlakukan fleksibilitas harga sebesar Rp8.030 per kilogram untuk beras.
"Kemudian informasi terakhir, Bulog juga akan melakukan pengadaan gabah dalam rangka menyerap hasil panen 'sadon' ini," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan informasi yang diterima APB, Bulog Subdivre Banyumas ditarget untuk menyerap gabah sebanyak 9.000 ton dengan harga gabah kering giling sebesar Rp5.150 per kilogram.
Menurut dia, mitra kerja Bulog hingga saat ini masih melakukan kontrak pengadaan beras untuk memasok sejumlah gudang Bulog Subdivre Banyumas yang kapasitasnya masih mencukupi.
"Pengadaan atau penyerapan gabah memang belum berjalan, mungkin minggu depan sudah mulai karena minggu kemarin rapat di Divre Yogyakarta itu memang sudah diperintahkan untuk pengadaan beras maupun gabah dua-duanya jalan," katanya.
Lebih lanjut, Fatkhurrohman mengatakan saat ini banyak area persawahan yang mulai panen seperti Rawalo dan Kebasen, Kabupaten Banyumas, serta Maos, Sampang, dan Adipala, Kabupaten Cilacap.
Ia mengaku dalam satu hari mampu memasok beras ke gudang Bulog Subdivre Banyumas sebanyak 10-20 ton.