Bisnis.com, SEMARANG -- Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah optimistis mampu melampaui target maupun realisasi investasi tahun lalu yang mencapai Rp51,54 triliun.
Adapun sepanjang semester I/2018, realisasi investasi di Jateng telah mencapai Rp27,63 triliun atau 59% dari target tahun ini senilai Rp47,15 triliun. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai RpRp20,44 triliun, realisasi pada paruh pertama tahun ini lebih tinggi 35%.
Nilai tersebut diperkirakan bakal melonjak di paruh kedua karena masih ada investasi di semester I/2018 yang terlambat dicatatkan. Beberapa proyek besar pun diharapkan mulai menggelontorkan dananya di semester II/2018.
"Saya yakin bisa mencapai target atau melebihi realisasi tahun lalu. Kita masih punya simpanan yang belum tercatat sampai Rp17 triliun. Jadi harusnya bisa jauh lebih tinggi lagi di semester II," ujar Kepala DPMPTSP Jateng Prasetyo Aribowo, Rabu (15/8/2018).
Prasetyo mencontohkan, proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batang sudah mulai memasukkan barang-barang yang nilainya melebihi US$1 miliar pada tahun ini. Selain itu, beberapa proyek infrastruktur tengah digenjot untuk bisa selesai pada akhir tahun.
Dia juga mengungkapkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada tahun ini tumbuh secara signifikan. Bahkan, sepanjang semester I/2018 nilainya melampaui penanaman modal asing (PMA).
"Semester I/2018 PMDN naik dari Rp7,79 triliun jadi Rp14,98 triliun dibandingkan semester I/2017. Untuk PMA relatif tidak ada perubahan, Rp12,64 triliun," katanya.
Nilai itu tecermin pula dari serapan proyek yang dilaporkan ke LKPM. laporan PMDN tercatat melonjak dari 769 proyek menjadi 1.182 proyek. Sementara laporan PMA turun dari 674 proyek menjadi 622 proyek.