Bisnis.com, SEMARANG - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jateng mengungkapkan kawasan Kampung Bahari Semarang harus terintegrasi dengan nelayan dan Tempat Pelelangan Ikan.
Hal itu ditegaskan sebab pembangunan Kampung Bahari lebih tinggi dibandingkan dengan TPI.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jateng Lalu M. Syafriadi meminta Kementerian PUPR meninggikan TPI setara dengan jalan yang ada di Kampung Bahari. Dengan begitu, interkoneksi antara Kampung Bahari dan TPI dapat berjalan dengan baik.
"Kami melalui Bu Menteri Susi Pudjiastuti meminta PUPR juga memikirkan pembangunan TPI. Ini dimaksudkan agar kesinambungan antara TPI dan Kampung Bahari terjaga dengan baik," kata Lalu, Sabtu (20/10/2018).
Menurut Lalu, TPI yang tinggi akan memudahkan nelayan melakukan pelelangan ikan. Dia juga meminta perbankan memberikan bantuan untuk membangun turap agar ikan tidak langsung terkena sinar matahari.
"Di sini kami meminta bantuan perbankan untuk membangunkan turap bagi nelayan agar ikan tidak terkena panas matahari langsung. Dengan adanya turap maka kualitas ikan bisa lebih baik untuk dijual kemudian," ujarnya.
Sementara itu, lanjut Lalu, pihaknya meminta nelayan Jateng memperluas daerah tangkapan khususnya bagi yang mempunyai kapal besar. Hal tersebut mengingat saat ini laut Jawa sudah banyak yang tercemar.
Selama ini, dikatakan Lalu, di Jateng terdapat beberapa pusat pendaratan ikan seperti di Kabupaten Tegal, Batang, Pati, Rembang dan Cilacap. Sementara untuk komoditas unggulan yakni ikan tongkol.
"Daerah tangkapan nelayan harus diperluas, bukan hanya itu-itu saja. Kami minta nelayan dengan kapal besar beralih ke beberapa daerah penghasil banyak ikan seperti Kepulauan Natuna dan Kawasan Indonesia Timur," katanya.