Bisnis.com, SEMARANG - Dampak dari pembangunan Tol Trans Jawa sudah dirasakan oleh Provinsi Jawa Tengah.
Selain memperlancar arus lalulintas, tol yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Desember lalu tersebut juga berdampak pada meningkatnya jumlah investasi di Jawa Tengah.
Plt Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, Didik Subiyantoro mengatakan, sudah banyak calon investor yang akan masuk ke Jawa Tengah, tahun ini. Beberapa investor bahkan termasuk investor besar yang akan mampu menampung ribuan karyawan.
"Sudah banyak yang mau masuk, di Pemalang itu ada pabrik sepatu, di Kawasan Industri Demak, Semarang, Kendal, Brebes, Tegal dan banyak yang lainnya," ucapnya, Selasa (19/3/2019).
Didik menerangkan, selain iklim investasi yang kondusif serta letak strategis, adanya tol Trans Jawa menjadi alasan para investor baru menanamkan investasinya di Jawa Tengah. Dirinya bahkan sempat menanyakan kepada calon investor di Pemalang tentang pilihannya berinvestasi di Jateng.
"Para investor bilang karena letaknya strategis, berada di tengah-tengah. Jadi kalau mau ekspor bisa lewat Jakarta, Surabaya dan Semarang. Adanya tol Trans Jawa juga membuat akses semakin mudah dan cepat. Tol ini memang menjadi daya tarik luar biasa untuk pertumbuhan investasi di Jateng," terangnya.
Baca Juga
Selain itu, berbagai kemudahan berinvestasi di Jateng juga menjadi alasan para investor masuk. Pelayanan perijinan satu pintu secara online di DPMPTSP dipercaya menjadi magnet para investor masuk ke Jateng.
"Selain itu, Jateng juga memiliki tim percepatan pembangunan kawasan industri yang diketuai pak Wakil Gubernur dan juga ada Satgas Percepatan Pelaksanaan Berusaha yang mengawal perijinan dan semua yang dibutuhkan calon investor. Satgas ini mengawal mulai orang berminat berinvestasi, membantu perijinan sampai pada mereka berinvestasi secara nyata," tegasnya.
Didik menerangkan, dengan adanya Tol Trans Jawa, sejumlah Kawasan Industri terpadu, iklim investasi yang kondusif dipastikan investasi di Jateng akan semakin tumbuh pesat.
"Tahun lalu, dari target Rp47 triliun kami bisa merealisasikan sampai Rp59 triliun. Tahun ini targetnya Rp56 triliun, dan dengan banyaknya calon investor yang akan masuk, kami yakin target itu terpenuhi dan mampu melebihi target," katanya.
Sejumlah investor baru memang banyak yang ingin berinvestasi di Jawa Tengah. Di Kawasan Industri Kendal (KIK) misalnya, tahun ini rencananya ada puluhan investor baru yang segera merealisasikan investasinya di lokasi tersebut.
Sementara itu, Head of Sales & Marketing PT KIK, Juliani Kusumaningrum mengatakan, hingga Februari 2019 sudah ada 51 tenant yang akan berinvestasi di KIK.
"Masuknya investor baru tersebut tidak terlepas dari dampak positif dibangunnya tol Trans Jawa. Adanya tol Trans Jawa membuat investor baru percaya akan kemudahan akses jalan logistik ke Jawa Tengah," kata dia.
Di sisi lain, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya memang menggenjot sektor investasi.
Selain mendapat kemudahan dengan adanya pembangunan tol Trans Jawa, Ganjar juga telah menyiapkan jurus jitu untuk merealisasikan target investasi tahun ini yakni dengan tour investasi.
"Tahun ini jumlah proyek yang kami tawarkan ada 63 proyek. Terdiri dari 36 proyek sektor pariwisata, delapan di sektor pertanian, empat di manufaktur, tujuh di properti dan ada 58 aset milik Pemprov Jaten dari BUMN dan BUMD," kata Ganjar.
Ganjar menerangkan, seluruh proyek investasi tersebut berdasarkan studi Koridor Ekonomi, Perdagangan, Investasi dan Pariwisata Jateng (Keris Jateng) yang dibidangi oleh Bank Indonesia sampai tingkat Kabupaten/Kota se Jawa Tengah.
Dengan modal kajian tersebut, Ganjar optimis besaran target investasi tahun ini bisa tercapai.