Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Satpol PP Surakarta Bubarkan 13 Hajatan Selama PPKM Level 4

Pembubaran acara hajatan tersebut juga dilakukan pada acara pernikahan yang diselenggarakan oleh salah satu anggota DPR di sebuah restoran di Solo.
Ilustrasi./Bisnis-Hakim Baihaqi
Ilustrasi./Bisnis-Hakim Baihaqi

Bisnis.com, Solo — Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surakarta membubarkan sebanyak 13 acara hajatan yang diselenggarakan masyarakat selama pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4.

"Kemarin ada delapan, hari ini ada dua, sebelumnya ada tiga. Jadi total 13," kata Kepala Satpol PP Kota Surakarta Arif Darmawan di Solo, Senin (9/8/201).

Ia mengatakan, untuk penyelenggaraan hajatan pernikahan tersebut enam di antaranya dilakukan di gedung dan hotel, sedangkan sisanya di rumah masing-masing warga.

Terkait hal itu, pihaknya juga sudah memberikan sanksi kepada pihak hotel dan gedung tempat penyelenggaraan acara.

"Perintah Pak Wali Kota tidak usah ada peringatan, langsung tutup saja karena ini jelas melanggar. Di SE [surat edaran] kan tidak bertingkat, bisa lisan, tertulis, penutupan sementara. Kalau nekat ya tutup saja," katanya.

Sementara itu, diakuinya, pembubaran acara hajatan tersebut juga dilakukan pada acara pernikahan yang diselenggarakan oleh salah satu anggota DPR di sebuah restoran di Solo.

Meski penyelenggara merupakan tokoh publik, dikatakannya, pembubaran tetap dilakukan karena ada banyak pelanggaran pada acara tersebut.

"Pelanggarannya luar biasa, [tamu] lebih dari sepuluh orang, makan di tempat, dan [diselenggarakan] di ruangan tertutup," katanya.

Terkait hal itu, pihaknya sudah memberikan sanksi berupa surat peringatan 2 kepada pihak restoran tempat diselenggarakannya acara pernikahan tersebut.

Mengenai acara pernikahan tokoh publik yang diselenggarakan di Kota Solo di tengah pelaksanaan PPKM level 4 tersebut, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengimbau agar seluruh pihak menahan diri terlebih dahulu.

"Aturan ya aturan, tetapi beliau kan sudah kooperatif, tidak perlu lah [dipanggil]," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Lili Sunardi
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper