Bisnis.com, SEMARANG — Selama hampir tiga jam, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo bersemangat mengajar dan menjawab beragam pertanyaan mahasiswa yang mengikuti program Bank Indonesia Mengajar di Universitas Diponegoro.
Kegiatan BI Mengajar di Universitas Diponegoro merupakan bagian dari rangkaian Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bank Indonesia ke-68 dan HUT Republik Indonesia ke-76 yang bertema “Memperkuat Inovasi, Sinergi, dan Kepedulian Sosial sebagai Kontribusi bagi Pemulihan Ekonomi Nasional”.
Acara yang digelar atas kerja sama antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah dan Universitas Diponegoro tersebut juga sekaligus merupakan wujud dukungan untuk meningkatkan literasi ekonomi dan kebanksentralan.
Acara yang diselenggarakan secara virtual pada Jumat, 13 Agustus 2021 ini dihadiri lebih dari 2600 peserta yang meliputi pemimpin, dosen, civitas akademika, Generasi Baru Indonesia (GenBI) dan mahasiswa Universitas Diponegoro dari berbagai disiplin ilmu dan jenjang pendidikan.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur BI Perry Warjiyo memaparkan mengenai peran Bank Indonesia dalam perekonomian nasional, kontribusi BI terhadap perekonomian, sinergi BI dengan pemerintah, serta berbagai inovasi yang dilakukan oleh bank sentral.
Pada sesi dialog interaktif, topik mengenai tantangan pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19, serta peran BI dalam perekonomian nasional terkini menjadi bahan diskusi dengan Gubernur BI. Selain itu, pembahasan mengenai perkembangan mata uang digital juga menjadi perhatian para mahasiswa peserta acara.
Menanggapi pertanyaan para mahasiswa, Perry menjelaskan bahwa pemulihan ekonomi nasional akan lebih cepat tercapai apabila seluruh elemen masyarakat bahu-membahu untuk patuh menerapkan protokol kesehatan serta menyukseskan program vaksinasi agar tercipta herd immunity.
Ketika pandemi-19 semakin terkendali, maka Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bisa semakin longgar dan mobilitas masyarakat bisa berangsung normal. Dengan demikian, aktivitas ekonomi yang bergantung pada mobilitas akan kembali pulih.
Saat ini, lanjut Perry, pertumbuhan ekonomi nasional sudah bergerak positif karena ditopang oleh derasnya arus investasi, meningkatnya nilai ekspor, dan naiknya belanja fiskal. Pertumbuhan ekonomi akan melaju lebih kencang apabila didorong oleh konsumsi domestik.
“Sekarang mobilitas terbatas sehingga aktivitas ekonomi yang terkait seperti sektor perdagangan kecil dan besar, hotel restoran dan kafe, itu terdampak. Konsumsi masyarakat juga terkendala. Kita harus bersinergi untuk mendukung PPKM, program vaksinasi, dan berbelanja ke UMKM jika punya anggaran lebih. Itu yang akan membantu menggerakkan ekonomi,” ujarnya, dikutip pada Kamis (19/8/2021).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Pribadi Santoso menyampaikan bahwa Universitas Diponegoro merupakan mitra strategis Bank Indonesia dalam sinergi pelaksanaan tugas di bidang ekonomi moneter khususnya dalam penyelenggaraan Survei Konsumen dan Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi.
Universitas Diponegoro juga merupakan mitra pelaksanaan program beasiswa Bank Indonesia. Sejak 2017 hingga 2021 tercatat 450 mahasiswa Universitas Diponegoro menjadi penerima beasiswa Bank Indonesia.
Penyelenggaraan program Bank Indonesia Mengajar secara rutin diharapkan mampu membuka wawasan dan memberikan pemahaman komprehensif kepada civitas akademika Universitas Diponegoro mengenai peran dan kebijakan BI dalam perekonomian bangsa serta dalam digitalisasi.
“Pemahaman agar semakin bertumbuh, dan diharapkan menjadi motor dalam BI Mengajar untuk kemudian mendorong perekonomian,” imbuhnya.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, diselenggarakan pula kompetisi inovasi dan kreatifitas dalam road to BI Mengajar bagi civitas akedemika Universitas Dipenogoro. Kompetisi inovasi dan kreatifitas tersebut bertujuan meningkatkan pemahaman terhadap peran dan kebijakan Bank Indonesia dan mendorong kontribusi nyata elemen mahasiswa untuk berkarya.