Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penduduk Miskin di Jateng Sebanyak 3,83 Juta Jiwa

Tren turunnya jumlah orang miskin di Jawa Tengah sebagai suatu hal positif.
Suasana aktivitas jual beli pakaian di Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah, Jumat (15/7/2022). Menurut survei Kegiatan Dunia Usaha pada Triwulan II 2022 yang dilakukan Bank Indonesia kegiatan dunia usaha meningkat dan diprediksikan akan tetap kuat hal tersebut berdasarkan dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 14,13 persen, lebih tinggi dari SBT pada triwulan I 2022 sebesar 8,71 persen./Antara-Mohammad Ayudha.
Suasana aktivitas jual beli pakaian di Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah, Jumat (15/7/2022). Menurut survei Kegiatan Dunia Usaha pada Triwulan II 2022 yang dilakukan Bank Indonesia kegiatan dunia usaha meningkat dan diprediksikan akan tetap kuat hal tersebut berdasarkan dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 14,13 persen, lebih tinggi dari SBT pada triwulan I 2022 sebesar 8,71 persen./Antara-Mohammad Ayudha.

Bisnis.com, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, Provinsi Jawa Tengah berhasil menurunkan angka kemiskinan sebesar 0,32 persen poin, dari sebelumnya 11,25 persen (September 2021), menjadi 10,93 persen (Maret 2022). Ini berarti, penduduk miskin di Jateng berkurang 102.570 orang, dari 3,93 juta jiwa menjadi 3,83 juta jiwa.

Kepala BPS Jateng Adhi Wiriana mengatakan, rilis ini merupakan hasil dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada Maret 2022. Adapun, metodologi pengukuran menggunakan konsep kebutuhan dasar atau basic needs approach, yang terdiri atas garis kemiskinan makanan (GKM) dan garis kemiskinan non makanan (GKNM).

"Alhamdulillah pada Maret 2022 terjadi penurunan kemiskinan dibanding September 2021. Di Jawa Tengah penduduk miskin sebanyak 10,93 persen dari total penduduk atau 3,83 juta orang. Presentase ini terjadi penurunan 0,32 persen poin (dibanding September 2021) dan turun 0,86 persen poin, dibanding Maret 2021 yang sebesar 11,79 persen," ujarnya, Jumat (15/7/2022).

Tren turunnya jumlah orang miskin di Jawa Tengah, dipandang Adhi sebagai suatu hal positif. Ini mengingat, selama ini provinsi yang dipimpin duet Ganjar-Yasin fokus menurunkan kemiskinan dengan berbagai program.

Selain program pengentasan kemiskinan, Adhi mengatakan, beberapa faktor yang memengaruhi tingkat kemiskinan di Jateng di antaranya Pandemi Covid-19 yang membaik. Pertumbuhan ekonomi Jateng triwulan I 2022 mencapai 5,16 persen (y-to-y). Adapula faktor konsumsi rumah tangga pada PDRB yang tumbuh 4,30 persen (y-on-y) pada triwulan 1 2022.

Data BPS memaparkan, Pemprov Jateng selalu berupaya menurunkan angka kemiskinan. Tercatat, pada September 2017 angka kemiskinan sebanyak 12,23 persen (4,20 juta orang), pada September 2018 11,19 persen (3,87 juta orang), pada September 2019 10,58 persen (3,68 juta orang).

Wabah Covid-19 menyebabkan angka kemiskinan naik di 2020.Tercatat pada September 2020 jumlah orang miskin 4,12 juta orang atau 11,84 persen. Pada September 2021 turun menjadi 11,25 persen atau sejumlah 3,93 juta orang.

"Kondisi ini perlu kita syukuri (karena) program (penurunan) kemiskinan oleh pemerintah masyarakat, parpol, LSM dan keagamaan terjadi dampak positif dengan adanya terjadi penurunan kemiskinan," ungkapnya.

Ia mengungkapkan, angka penurunan kemiskinan nasional lebih rendah dari Jawa Tengah. Meskipun, angka kemiskinan nasional lebih rendah dengan 9,54 persen. Akan tetapi, penurunan kemiskinan di nasional hanya 0,17 persen poin.

Pada rilis tersebut, Adhi juga memaparkan kondisi kemiskinan di 34 provinsi di Indonesia. Ia mengatakan, ada sembilan provinsi yang masih mengalami kenaikan angka kemiskinan. Sementara itu, 25 provinsi lain mengalami penurunan angka kemiskinan.

Aceh menjadi provinsi tertinggi dalam prosentase penurunan kemiskinan dengan 0,89 persen poin (43.440 jiwa). Namun secara jumlah, Jawa Tengah menjadi provinsi dengan jumlah penurunan warga miskin terbanyak, dengan 102.570 jiwa. (k28)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alif Nazzala R.
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper