Bisnis.com, SEMARANG — Dua perusahaan calon emiten di Jawa Tengah siap melantai di Bursa Efek Indonesia dengan penawaran umum saham perdana pada semester I/2018.
Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia Semarang, Fanny Rifqi el Fuad mengungkapkan keduanya bergerak di sektor properti, di mana salah satunya adalah PT Dafam Property Indonesia Tbk. yang telah mengumumkan rencana initial public offering (IPO) beberapa pekan lalu.
“Tetapi satu perusahaan lainnya lagi belum bisa kami sebutkan, karena baru saja menggelar mini expose dan belum memperoleh izin dari OJK,” ujarnya kepada Bisnis, baru-baru ini.
Akan tetapi berdasarkan informasi yang dihimpun Bisnis, selain Dafam Properti perusahaan yang juga akan menggelar IPO tersebut adalah PT Kota Satu Properti. Perusahaan yang berbasis di Ungaran, Jateng tersebut dikabarkan akan melepas 30% saham melalui aksi penawaran umum saham perdana pada Mei 2018.
Hal itu diakui oleh Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hamdi Hassyarbaini. Menurutnya, penjamin pelaksana emisi tersebut adalah PT Victoria Sekuritas Indonesia. Adapun, perolehan dana yang dibidik sekitar Rp50 miliar.
Ketika dimintai keterangan mengenai langkah perusahaan tersebut, Sekretaris Perusahaan Kota Satu Properti Nathalia Tjokrohadi mengatakan bahwa pihaknya masih belum dapat memberikan tanggapan.
“Sebab, kami baru saja melalui tahap mini expose dua pekan yang lalu dengan BEI dan masih harus bertemu dengan OJK sebelum merilis keterangan resmi,” kata Nathalia
Adapun sebelumnya, PT Dafam Property Indonesia Tbk telah mengumumkan rencananya untuk menggelar IPO pada pekan depan. Perusahaan tersebut akan menggelar aksi korporasi dengan target dana sebesar Rp44 miliar—Rp48 miliar.
Seperti diberitakan Bisnis sebelumnya, dalam IPO ini, perusahaan yang berkantor pusat di Semarang ini akan melepas sebanyak-banyaknya 400 juta saham atau 25% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO ini. Adapun, harga saham yang akan dilepaskannya, diputuskan pada level Rp115 per saham.
Rencananya, dana hasil IPO tersebut akan digunakan perseroan untuk menambah cadangan lahan 2,5 hektare di Semarang dan dukungan untuk ekspansi 5 hotel baru. Sejauh ini, perseroan sudah memiliki 30 hotel dan menyumbang sekitar 80% dari total pendapatan tahunan perseroan.