Bisnis.com, JAKARTA—Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) menyatakan telah mendapatkan dukungan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X terkait rencana pembangunan tol Jogja-Bawen dan Jogja-Solo.
Ketua Tim Pelaksana KPPIP Wahyu Utomo menyatakan pihaknya telah mengadakan pertemuan dengan Sultan unntuk membahas mengenai masalah tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, pada prinsipnya Sultan menyetujui pembangunan kedua tol tersebut dengan sejumlah ketentuan terkait trase dan desain konstruksi.
“Sultan menyampaikan beberapa masukan ke kita, misalnya tidak menggunakan lahan di samping saluran irigasi Mataram supaya tidak ada proses pembebasan lahan yang berkepanjangan. Kita sepakat akan melakukan survei lahan bersama dengan pemda untuk melihat apakah ini bisa dipakai atau tidak jalurnya,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (22/8/2017).
Dia menambahkan, Sultan juga menyarankan desain konstruksi melayang (elevated) untuk tol Jogja-Solo, mengingat tol tersebut akan melintasi daerah Prambanan yang masih memiliki banyak situs budaya.
Selain itu, Sultan juga mengingatkan pemerintah pusat untuk melibatkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah dalam tempat peristirahatan yang terdapat di sepanjang tol baru.
Untuk itu, Wahyu mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Badan Pengatur Jalan Tol dan Badan Usaha Jalan Tol untuk menentukan standar area istirahat di jalan tol, baik itu jalan tol yang baru dibangun maupun jalan tol yang telah beroperasi.
“Itu sesuai arahan dari Pak Menko, yang akan menjadi tugas kita selanjutnya untuk bicara dengan BPJT mengenai standar desainnya. Mungkin nanti ada yang mengelola khusus, jangan mereka masing-masing karena nanti masalah kualitas,” ujarnya.
Dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah menambah jumlah PSN dari semula 225 menjadi 245 proyek, setelah ditambah 55 proyek baru, dan dikeluarkannya 35 proyek lama. Estimasi total nilai investasi seluruh proyek dan program PSN saat ini pun bertambah dari Rp 3.064 triliun menjadi Rp 4.197 triliun
Adapun dari daftar tersebut, sebanyak 13 tol baru juga masuk menjadi kategori Proyek Strategis Nasional, di mana dua di antaranya ialah rol Jogja—Solo dan Jogja—Bawen. Dengan ditetapkannya proyek tersebut menjadi Proyek Strategis Nasional, maka pengadaan lahannya berhak menggunakan anggaran Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).