Bisnis.com, SEMARANG – Pemerintah Daerah Kabupaten Kudus menyatakan kenaikan cukai rokok akan meningkatkan bagi hasil ke daerah.
Bupati Kabupaten Kudus Musthofa mengatakan saat ini pihaknya menerima dana bagi hasil relatif sangat kecil. Dari Rp47 triliun cukai rokok yang dihasilkan wilayah kudus, pihaknya hanya menerima dana bagi hasil sekitar Rp200 miliar.
“Yang jelas [cukai] semakin tinggi, bagi hasil akan lebih baik. Kalau pemerintah pusat memberi porsi lebih banyak kami bersyukur. [Dananya] Untuk kepentingan infrastruktur dan masyarakat Kudus,” kata Musthofa di Semarang, Kamis (24/8/2017).
Dia mengatakan pihaknya menyerahkan sepenuhnya keputusan kompensasi bagi daerah penghasil kepada pemerntah pusat. “Kami akan mensyukuri sedapatnya sesuai ketentuan yang berlaku,” kata bupati dua periode yang dikartunamanya mencantumkan email Musthofa for President itu.
Musthofa mengatakan, dengan kondisi yang ada sekarang pihaknya terus berupaya melakukan pembangunan bagi Kudus.
Dia bahkan menyatakan sejumlah pembangunan tidak melulu terkait pendanaan. Pada proyek jalan lingkar Kudus, pihaknya membebaskan tanah senilai Rp500 miliar tanpa mengeluarkan uang satu rupiahpun. Pola pembangunan partisipasi menjadi upaya yang digerakan oleh pemerintahannya.
Seperti diketahui pemerintah pemerintah memasang taret penerimaan cukai rokok senilai Rp148,2% dalam Rancangan APBN 2018. Jumlah ini naik dibandingkan target APBN Perubahan sebesar Rp141,3 triliun. Kenaikan ini akan diturunkan dalam bentuk tarif cukai yang dibebankan ke industri.
Kenaikan cukai telah terjadi 3 tahun berturut-turut. Bahkan dalam 2 tahun terakhir kenaikan tarif cukai melebihi pertumbuhan ekonomi. Di 2016 misalnya, kenaikan cukai mencapai 15%. Sedangkan tahun ini naik 10,5% .
Menurut Ketua gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia Muhaimin Moefti, kenaikan cukai ini dalam beberapa tahun terakhir telah menimbulkan tekanan bagi industri. Dia mengatakan di 2016 produksi rokok turun 6 miliar batang menjadi 342 miliar. Sedangkan tahun ini produksi diperkirakan menjadi 321,9 miliar.